Info Loker iPhone Baru 2026: Apple Rilis Dua Kali Setahun? Tahun 2025 (Resmi)

Apple berencana mengubah strategi peluncuran iPhone-nya mulai tahun 2026. Informasi ini berdasarkan laporan dari The Information, yang dikutip oleh Engadget pada 5 Mei 2025. Perubahan ini akan berdampak signifikan pada jadwal rilis produk unggulan Apple tersebut.
Rencana tersebut, menurut sumber dari rantai pasokan Apple, akan membagi peluncuran iPhone menjadi dua gelombang dalam setahun. Strategi ini berbeda dari kebiasaan Apple yang selama ini meluncurkan semua model iPhone baru secara serentak setiap tahunnya.
Perubahan Strategi Peluncuran iPhone 18 pada 2026
Model iPhone kelas atas, yaitu iPhone Pro dan iPhone Pro Max, tetap akan diluncurkan pada musim gugur, sekitar bulan September seperti biasanya. Ini menandakan Apple mempertahankan jadwal rilis untuk produk premiumnya.
Namun, model iPhone standar akan diundur peluncurannya hingga musim semi tahun berikutnya. Artinya, konsumen akan melihat produk baru Apple dalam dua tahap berbeda di setiap tahunnya.
Alasan di Balik Perubahan Strategi Apple
Perubahan ini bertujuan agar Apple bisa lebih fokus pada setiap momen peluncuran produk. Dengan begitu, Apple dapat memperkenalkan inovasi teknologi yang lebih signifikan pada masing-masing waktu peluncuran.
Diduga, strategi ini akan memungkinkan Apple untuk meluncurkan fitur-fitur revolusioner pada model iPhone Pro, sementara model standar akan diperkenalkan dengan peningkatan bertahap. Hal ini akan menciptakan daya tarik tersendiri untuk masing-masing lini produk.
Potensi Jadwal Rilis iPhone 18 dan Model Turunannya
Sebagai ilustrasi, iPhone 18 Pro dan iPhone 18 Pro Max mungkin akan dirilis pada musim gugur 2026. Setelah itu, model standar seperti iPhone 18, iPhone 18 Slim, dan iPhone 18e dapat diluncurkan pada musim semi 2027.
Tentu saja, skenario ini masih berupa spekulasi. Kepastiannya perlu menunggu pengumuman resmi dari Apple. Namun, untuk tahun ini, Apple diprediksi masih akan meluncurkan iPhone dengan skema yang sudah ada.
Dampak Potensi Kenaikan Harga iPhone
CEO Apple, Tim Cook, mengatakan bahwa Apple sedang menghadapi tantangan kenaikan tarif dagang AS. Hal ini berpotensi menambah biaya hingga USD 900 juta (Rp 14,4 triliun) pada kuartal tersebut.
Meskipun saat ini Apple masih menanggung beban biaya tersebut, Cook tidak menutup kemungkinan harga iPhone akan mengalami kenaikan di masa mendatang. Apple terus berupaya mengoptimalkan rantai pasokan.
Strategi Apple untuk Menghadapi Kenaikan Biaya Produksi
Apple berusaha mengurangi ketergantungan pada Tiongkok sebagai basis produksi. Mereka memperluas produksi ke India untuk memenuhi permintaan pasar AS dan memanfaatkan Vietnam untuk lini produk lainnya.
Namun, situasi politik dan perdagangan internasional yang dinamis dapat mempengaruhi keputusan Apple. Perubahan kebijakan tarif bisa terjadi sewaktu-waktu, dan berdampak pada harga produk Apple secara global.
Kemungkinan Produksi iPhone di AS
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengungkapkan pembicaraan dengan Tim Cook mengenai kemungkinan produksi iPhone di Amerika Serikat. Tim Cook sendiri menyatakan bahwa hal ini membutuhkan kemajuan teknologi robotika yang signifikan.
Menurut Cook, dibutuhkan lengan robotik dengan presisi dan skala tinggi untuk memungkinkan produksi iPhone di AS. Kemajuan teknologi ini menjadi kunci keberhasilan rencana produksi di AS.
Meskipun belum ada kepastian mengenai perubahan jadwal peluncuran iPhone dan kenaikan harga, pernyataan-pernyataan dari petinggi Apple dan laporan dari berbagai sumber menunjukkan adanya perubahan besar dalam strategi perusahaan. Ke depan, kita patut menantikan langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Apple untuk menghadapi tantangan dan peluang di pasar global.