8 Kali Gagal Penalti: Misteri Haaland yang Mengejutkan

Keputusan Erling Haaland untuk tidak mengambil penalti di final Piala FA 2024/2025 melawan Crystal Palace telah menjadi perbincangan hangat. Penyerang Manchester City itu menyerahkan kesempatan tersebut kepada Omar Marmoush, yang sayangnya gagal mencetak gol. Kegagalan ini berujung pada kekalahan Manchester City 0-1 dan kehilangan gelar juara.
Banyak yang berspekulasi bahwa keputusan Haaland tersebut didasari oleh rentetan kegagalannya dalam mengeksekusi penalti sebelumnya. Sejak 30 Januari 2021 hingga final Piala FA 2025, Haaland telah mencatatkan delapan kegagalan dari titik putih. Mari kita telusuri lebih detail catatan kurang memuaskannya tersebut.
Kegagalan Penalti Erling Haaland: Sebuah Rekap
Sepanjang kariernya, Erling Haaland telah menunjukkan dirinya sebagai penyerang tajam yang menakutkan. Namun, catatan penalti-nya menunjukkan sisi lain dari kemampuannya. Meskipun ia telah sukses mencetak banyak gol dari titik putih, ada beberapa momen di mana ia gagal menjalankan tugasnya sebagai eksekutor penalti.
Penalti yang Gagal dan Momen-Momen Kritis
Salah satu kegagalan penalti Haaland yang paling diingat terjadi pada perempat final Piala FA 2024/2025 melawan AFC Bournemouth. Tendangannya berhasil dihentikan kiper Kepa Arrizabalaga.
Meskipun Manchester City akhirnya menang 2-1, kegagalan ini menambah panjang daftar kegagalan penalti Haaland. Ia sempat menebus kesalahannya dengan mencetak gol, namun tekanan akibat kegagalan penalti tersebut tetap terasa.
Kegagalan lainnya terjadi pada Boxing Day 2024 melawan Everton. Jordan Pickford berhasil menepis tendangan Haaland, meskipun ia kemudian mencetak gol dari bola rebound, sayangnya ia berada dalam posisi offside.
Pertandingan berakhir imbang 1-1, sebuah hasil yang mungkin berbeda jika Haaland sukses mencetak gol penalti.
Pada Liga Champions 2024/2025 melawan Sporting CP, tendangan penalti Haaland membentur tiang gawang. Kegagalan ini terjadi saat Manchester City tertinggal 1-3 dan sedang membutuhkan gol untuk memperkecil kedudukan.
Manchester City akhirnya kalah telak 1-4, dan kegagalan penalti Haaland menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada kekalahan tersebut.
Bahkan saat membela tim nasional Norwegia pada tahun 2024, Haaland juga mengalami kegagalan mengeksekusi penalti. Tendangannya berhasil dihentikan kiper Marek Rodak.
Pertandingan persahabatan melawan Slovakia ini berakhir imbang 1-1, dan kegagalan penalti Haaland menjadi sorotan tersendiri.
Di Premier League, kegagalan penalti pertama Haaland terjadi saat melawan Sheffield United pada 27 Agustus 2023. Tendangannya membentur tiang gawang, meskipun Manchester City akhirnya menang 2-1.
Kegagalan penalti ini menjadi catatan tersendiri bagi Haaland di liga domestik.
Pada laga Liga Champions 2022/2023 melawan Bayern Munich, Haaland kembali gagal mencetak gol dari titik putih. Tendangannya melambung di atas gawang. Meskipun ia kemudian mencetak gol, kegagalan penalti tersebut sempat membuat situasi menegangkan.
Hasil imbang 1-1 tetap membawa Manchester City ke semifinal, namun kegagalan ini tentunya menjadi evaluasi tersendiri.
Pada tahun 2021, saat masih membela Borussia Dortmund, Haaland juga gagal mencetak gol dari titik penalti saat melawan Union Berlin dan Augsburg. Kedua kegagalan ini menambah panjang daftar kegagalannya dalam mengeksekusi penalti.
Kegagalan tersebut menunjukkan bahwa bahkan pemain top sekalipun bisa mengalami kesulitan dalam mengeksekusi penalti.
Analisis dan Kesimpulan
Meskipun telah mengalami delapan kegagalan penalti, hal ini tidak mengurangi reputasi Haaland sebagai salah satu penyerang terbaik dunia. Jumlah golnya dari titik putih – 49 gol hingga 18 Mei 2025 – tetap menjadi bukti ketajamannya di depan gawang.
Kegagalan penalti merupakan bagian dari sepak bola, dan setiap pemain, termasuk Haaland, dapat mengalaminya. Yang terpenting adalah bagaimana mereka bangkit dari kegagalan tersebut dan terus berkontribusi bagi timnya.
Kedelapan kegagalan tersebut menjadi pembelajaran berharga bagi Haaland untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam mengeksekusi penalti. Meskipun demikian, ia tetaplah predator ulung di depan gawang, dan catatan golnya membuktikan hal itu.