Berita

IHSG Anjlok? 22 Saham Ini Justru Cetak Rekor Hijau

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari Senin, 19 Mei 2025, dengan sedikit pelemahan. Pembukaan IHSG tercatat di angka 7106,527, mengalami penurunan 6,949 poin atau 0,001 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya. Volume transaksi pagi ini terbilang cukup tinggi, mencapai 16,28 juta lembar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp1,01 triliun.

Meskipun IHSG menunjukkan tren pelemahan, beberapa saham unggulan justru menunjukan performa yang baik. Hal ini menunjukkan adanya dinamika yang menarik di pasar saham Indonesia pagi ini. Mari kita bahas lebih detail mengenai pergerakan saham-saham tersebut.

1. Saham-saham yang Menghijau di Tengah Pelemahan IHSG

Beberapa saham blue chip berhasil mencatatkan penguatan di tengah pelemahan IHSG. Data dari IMQ21 menunjukkan beberapa saham yang mengalami kenaikan signifikan.

Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) memimpin kenaikan dengan penguatan 2,07 persen. Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) juga menunjukan performa positif, menguat 1,33 persen. Timah (Persero) Tbk (TINS) naik 1,28 persen, diikuti oleh Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) yang menguat 1,26 persen. Barito Pacific Tbk (BRPT) melengkapi daftar dengan kenaikan 1,14 persen.

2. Pergerakan Indeks Saham Lainnya

Selain IHSG, beberapa indeks saham lain juga mengalami pergerakan yang beragam. LQ45, indeks yang melacak 45 saham likuiditas tinggi, mengalami pelemahan tipis sebesar 0,0009 persen, ditutup di angka 806,163.

Berbeda dengan LQ45, indeks IDX30 justru menunjukan penguatan sebesar 0,0011 persen, menutup perdagangan di angka 420,643. Menariknya, meskipun LQ45 melemah secara keseluruhan, sebanyak 22 dari 45 saham konstituennya justru mengalami penguatan. Enam saham lainnya melemah, sementara sisanya stagnan.

3. Saham-saham Blue Chip dengan Penurunan Terbesar

Tidak semua saham blue chip menunjukkan kinerja positif. Beberapa saham justru mengalami penurunan yang cukup signifikan pada pembukaan perdagangan hari ini.

Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mencatatkan penurunan tertinggi di antara saham-saham blue chip, dengan pelemahan mencapai 2,23 persen. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melemah 0,47 persen, diikuti oleh Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang turun 0,46 persen. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNII) dan Kalbe Farma Tbk (KLBF) masing-masing mengalami pelemahan sebesar 0,44 persen dan 0,33 persen.

Pergerakan IHSG dan saham-saham di dalamnya mencerminkan kompleksitas pasar modal. Pelemahan IHSG secara keseluruhan tidak serta merta menunjukkan kinerja negatif seluruh sektor. Sebagian saham masih menunjukan performa yang baik, menunjukkan adanya peluang investasi di berbagai sektor. Penting bagi investor untuk mencermati perkembangan pasar dan melakukan analisis yang komprehensif sebelum mengambil keputusan investasi. Perlu diingat pula bahwa data ini merupakan gambaran awal perdagangan dan dapat berubah sepanjang hari.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button