Rupiah Melemah, Peluang Menguat Terbatas: Simak Analisis Terkini

Pagi ini, Senin, 19 Mei 2025, rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat. Kurs rupiah berada di angka Rp16.477 per USD berdasarkan data Bloomberg.
Pelemahan ini berlanjut hingga pukul 09.15 WIB, dengan rupiah mencapai Rp16.469,5 per USD, mengalami penurunan 25 poin atau 0,15 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.444,5. Pergerakan rupiah pagi ini berada di kisaran Rp16.469 hingga Rp16.491 per USD.
1. Analisis Pelemahan Rupiah dan Potensi Penguatan Terbatas
Meskipun dibuka melemah, beberapa pengamat pasar keuangan melihat potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini.
Penurunan peringkat kredit AS oleh Moody’s menjadi salah satu faktor pendorongnya. Tekanan pada dolar AS di pasar global dinilai dapat memberikan ruang bagi penguatan rupiah.
Lukman Leong, seorang pengamat pasar keuangan, memproyeksikan potensi penguatan rupiah akibat pelemahan dolar AS. Ia menilai penurunan rating AS turut mempengaruhi pergerakan nilai tukar.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Rupiah
Ariston Tjendra, pengamat pasar keuangan lainnya, mengungkapkan faktor lain yang turut menekan dolar AS.
Selain penurunan peringkat utang AS oleh Moody’s, ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed juga berperan. Pelemahan ekonomi AS akibat kebijakan tarif sebelumnya juga ikut berkontribusi.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, dipicu oleh melemahnya ekonomi AS, juga menjadi faktor yang menekan dolar AS di pasar global. Hal ini memberikan dampak positif terhadap pergerakan rupiah.
3. Proyeksi Pergerakan Rupiah Hari Ini
Prediksi pergerakan rupiah hari ini bervariasi di antara para pengamat.
Lukman Leong memperkirakan rupiah akan bergerak dalam rentang Rp16.400 hingga Rp16.500 per dolar AS.
Sementara itu, Ariston Tjendra memproyeksikan potensi penguatan rupiah dalam kisaran Rp16.400 hingga Rp16.350 per dolar AS.
Perbedaan proyeksi ini mencerminkan kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah, menunjukkan pentingnya pemantauan terus-menerus terhadap perkembangan ekonomi global dan domestik.
Secara keseluruhan, meskipun dibuka melemah, potensi penguatan rupiah masih terbuka lebar berkat beberapa faktor eksternal yang memberikan tekanan pada dolar AS. Namun, pergerakan nilai tukar tetap dinamis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan.