Editorial

Asma Nadia: Cinta Ujung Sajadah Jadi Sinetron SCTV, Mengharukan!

Penulis novel best-seller, Asma Nadia, mengungkapkan kebahagiaannya atas diangkatnya novelnya, “Cinta di Ujung Sajadah,” ke layar kaca. Sinetron yang dibintangi Cut Syifa, Zikri Daulay, dan Eza Gionino ini telah meraih popularitas yang luar biasa.

Keberhasilan sinetron “Cinta di Ujung Sajadah” ditandai dengan rating dan share yang tinggi di SCTV. Popularitasnya bahkan telah menciptakan dua kelompok penggemar yang saling mendukung pasangan favorit mereka, yaitu Rindu-Adi dan Rindu-Fauzan. Cut Syifa memerankan tokoh Rindu.

Reaksi Asma Nadia Atas Adaptasi Sinetron “Cinta di Ujung Sajadah”

Asma Nadia mengakui adanya perbedaan antara novel dan versi sinetron. Ia memahami bahwa kebutuhan visualisasi dalam sinetron berbeda dengan novel.

Ia menjelaskan bahwa rumah produksi memiliki sudut pandang berbeda dalam mengadaptasi cerita. Hal ini wajar karena media yang digunakan berbeda.

Tiga Benang Merah Antara Novel dan Sinetron

Dalam wawancara eksklusif, Asma Nadia mengungkapkan adanya tiga kesamaan antara novel dan sinetron “Cinta di Ujung Sajadah”. Yang pertama dan terpenting adalah semangat inti cerita yang tetap sama.

Pesan kebaikan yang disampaikan dalam novel, juga tetap terjaga dalam sinetronnya. Ini menjadi poin penting kedua yang dijaga.

Rindu, tokoh utama, juga tetap dipertahankan karakternya yang tegar dan cerdas. Cut Syifa berhasil memerankan Rindu dengan apik.

Keberhasilan Sinetron dan Apresiasi Asma Nadia

Sinetron “Cinta di Ujung Sajadah” tayang setiap hari di SCTV pukul 20.05 WIB. Sinetron ini juga dibintangi oleh sederet aktor dan aktris ternama, seperti Stefan William, Andri Mashadi, Tsania Marwa, Yati Octavia, Cahya Kamila, dan Minati Atmanagara.

Asma Nadia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada SinemArt dan Ess Jay Studios atas kesempatan mengadaptasi novelnya. Ia juga memuji penampilan para pemain dan mengaku senang dengan adaptasi yang dilakukan Ess Jay Studios.

Ia sangat mengapresiasi penampilan para pemain yang dianggapnya bagus. Asma Nadia juga menyampaikan terima kasih kepada para pemirsa SCTV.

Kesimpulannya, kesuksesan sinetron “Cinta di Ujung Sajadah” tidak hanya ditandai dengan rating yang tinggi, tetapi juga keberhasilannya mempertahankan esensi cerita dan pesan moral dari novel aslinya. Apresiasi dari penulis novel, Asma Nadia, menunjukkan kualitas adaptasi yang dilakukan oleh rumah produksi. Hal ini menunjukkan potensi besar sinetron Indonesia dalam menyampaikan pesan positif melalui cerita yang menghibur.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button