Otomotif

Tottenham Hotspur: 41 Tahun Haus Gelar Juara Eropa

Tottenham Hotspur mengakhiri penantian panjang 41 tahun untuk meraih trofi Eropa. Kemenangan dramatis 1-0 atas Manchester United di final Liga Europa 2024/2025, berkat gol tunggal Brennan Johnson, menjadi momen bersejarah bagi klub asal London Utara ini.

Pertandingan yang berlangsung di Stadion San Mames, Bilbao, Spanyol pada Kamis (22/5/2025) dini hari WIB, menandai berakhirnya paceklik gelar di kompetisi Eropa bagi Spurs. Prestasi terakhir mereka di kancah Eropa adalah menjuarai UEFA Cup pada tahun 1984.

Kemenangan Bersejarah di Bilbao

Gol Brennan Johnson menjadi satu-satunya gol yang tercipta sepanjang pertandingan final tersebut. Kemenangan ini terasa sangat spesial bagi Tottenham, mengingat penampilan mereka yang kurang konsisten di Premier League musim 2024/2025.

Spurs bahkan diprediksi akan finis di posisi ke-17 klasemen akhir Premier League. Namun, keberhasilan di Liga Europa membuktikan kapasitas dan mentalitas juang tinggi skuat asuhan pelatih Tottenham (nama pelatih tidak disebutkan dalam artikel sumber).

Kilasan Kejayaan Masa Lalu: UEFA Cup 1984

Trofi UEFA Cup 1984 menjadi titik terang terakhir Tottenham di kancah Eropa sebelum kemenangan di Liga Europa 2024/2025. Kala itu, Spurs dibawah asuhan Keith Burkinshaw berhasil menaklukkan Anderlecht lewat adu penalti.

Kiper legendaris Tony Parks menjadi pahlawan di laga tersebut. Nama-nama besar seperti Steve Perryman juga turut berkontribusi besar dalam keberhasilan Tottenham meraih gelar Eropa kedua mereka kala itu.

Sebelum 1984, Tottenham juga pernah mencatatkan sejarah sebagai klub Inggris pertama yang menjuarai kompetisi Eropa, yakni Cup Winners’ Cup pada 1963. Setelahnya, perjalanan Tottenham di Eropa penuh pasang surut.

Puncaknya, mereka mencapai final Liga Champions 2018/2019 namun harus mengakui keunggulan Liverpool. Sejak saat itu, Spurs selalu gagal melangkah jauh di kompetisi Eropa hingga akhirnya meraih gelar Liga Europa 2024/2025.

Empat Dekade Penantian yang Melelahkan

Selama 41 tahun, Tottenham menghadapi berbagai tantangan. Berganti-ganti pelatih, dari Harry Redknapp, Mauricio Pochettino, hingga Jose Mourinho, tak mampu memberikan trofi Eropa yang didambakan para penggemar.

Musim 2024/2025 menjadi musim yang penuh tekanan bagi Tottenham. Performa buruk di liga domestik berbanding terbalik dengan pencapaian gemilang di Liga Europa. Hal ini menunjukkan karakter dan ketahanan mental tim.

Kemenangan atas Manchester United menjadi puncak emosional bagi Tottenham dan para pendukungnya. Son Heung-min, sebagai kapten tim, akhirnya dapat mengangkat trofi Eropa yang selama ini dinanti.

Momen tersebut juga menjadi bukti bahwa kerja keras dan tekad yang kuat dapat menghasilkan hasil yang luar biasa, bahkan di tengah kondisi yang sulit.

Kemenangan ini bukan hanya sekadar trofi, tetapi juga simbol kebangkitan dan harapan baru bagi Tottenham Hotspur untuk masa depan yang lebih gemilang.

Dengan keberhasilan ini, Tottenham diharapkan dapat kembali bersaing di level tertinggi, baik di kancah domestik maupun Eropa.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button