Berita

Rupiah perkasa! Awal pekan, nilai tukar menguat lawan dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Senin, 26 Mei 2025. Hal ini menandai awal pekan yang positif bagi mata uang Garuda.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah memulai perdagangan di level Rp16.180 per dolar AS. Angka ini menunjukkan penguatan dibandingkan penutupan Jumat lalu di Rp16.217,5 per dolar AS.

1. Penguatan Rupiah Berlanjut

Penguatan rupiah berlanjut hingga pukul 09.13 WIB. Rupiah tercatat berada di level Rp16.155 per dolar AS.

Penguatan ini mencapai 62,50 poin atau 0,39 persen dibandingkan penutupan akhir pekan. Pergerakan rupiah sepanjang tahun ini cukup dinamis.

Sepanjang 52 minggu terakhir, rupiah bergerak dalam rentang Rp15.060 hingga Rp17.224 per dolar AS. Sementara itu, sejak awal tahun, rupiah masih terdepresiasi sebesar 0,24 persen.

2. Analisis Pelemahan Dolar AS dan Dampaknya

Pelemahan dolar AS menjadi salah satu faktor penguatan rupiah. Meningkatnya tensi perang dagang antara AS dan Uni Eropa menjadi pemicunya.

Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong, memproyeksikan penguatan rupiah akan berlanjut sepanjang hari. Ia menilai situasi geopolitik internasional turut mempengaruhi.

Lukman menambahkan, perang dagang AS-Uni Eropa menciptakan ketidakpastian ekonomi global. Hal ini berdampak pada minat investor terhadap dolar AS.

Kondisi ini memberikan ruang bagi mata uang negara berkembang, termasuk rupiah, untuk menguat. Investor cenderung mencari aset yang lebih aman di tengah ketidakpastian.

3. Proyeksi Pergerakan Rupiah

Para pengamat pasar memberikan proyeksi yang beragam mengenai pergerakan rupiah hari ini.

Lukman Leong memproyeksikan pergerakan rupiah berada di kisaran Rp16.200 hingga Rp16.350 per dolar AS.

Sementara itu, pengamat pasar uang lainnya, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan perdagangan akan lebih fluktuatif.

Ibrahim memproyeksikan rupiah akan ditutup menguat di kisaran Rp16.140 hingga Rp16.220 per dolar AS. Ia menyoroti faktor-faktor domestik yang juga perlu diperhatikan.

Faktor domestik seperti perkembangan ekonomi dalam negeri, kebijakan moneter Bank Indonesia, dan sentimen pasar juga mempengaruhi pergerakan rupiah. Perlu dipantau perkembangannya secara berkelanjutan.

Secara keseluruhan, pergerakan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Pemantauan yang cermat terhadap perkembangan ekonomi global dan domestik sangat penting untuk memahami pergerakannya.

Ketidakpastian global memang berpotensi memicu volatilitas, tetapi potensi penguatan rupiah tetap terbuka. Pemantauan yang ketat terhadap perkembangan ekonomi dan geopolitik menjadi kunci untuk memahami dinamika nilai tukar rupiah ke depannya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button