Berita

Tragedi Kebakaran Penjaringan: Ratusan Rumah Ludes, Warga Terlantar

Kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat, 6 Juni 2024. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 12.18 WIB ini baru berhasil dipadamkan hampir 11 jam kemudian, tepatnya pukul 23.15 WIB. Insiden ini meninggalkan duka mendalam bagi ribuan warga yang kehilangan tempat tinggal.

Sebanyak 500 rumah di RT 17 RW 004, Kelurahan Kapuk Muara, rata dengan tanah. Api melalap area seluas kurang lebih 3 hektar, mengakibatkan sekitar 3.200 jiwa terdampak, dengan 1.900 diantaranya mengungsi.

Warga Mengungsi, Sampaikan Berbagai Keluhan

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, langsung meninjau lokasi pengungsian pada Minggu, 8 Juni 2024. Ia mendengarkan keluhan warga terkait kondisi pengungsian.

Keluhan utama berpusat pada suhu panas di dalam tenda pengungsian dan kebutuhan balita yang belum terpenuhi sepenuhnya. Meskipun bantuan makanan dan minuman serta layanan kesehatan berjalan lancar, permintaan akan kipas angin dan susu formula menjadi prioritas.

Pramono Anung memastikan akan segera menindaklanjuti keluhan tersebut. Ia juga menginstruksikan dinas-dinas terkait untuk membantu warga yang kehilangan dokumen penting seperti KTP dan ijazah.

Kisah Medi dan Para Pengamen yang Kehilangan Segalanya

Medi (52), salah satu warga terdampak, berbagi kisahnya. Ia dan 14 rekannya yang berprofesi sebagai pengamen kini kehilangan tempat tinggal dan alat pencahariannya.

Meskipun merasa terbantu dengan tersedianya makanan dan tempat berteduh di tenda pengungsian, Medi mengaku kesulitan karena panasnya cuaca dan hilangnya alat-alat mereka untuk mengamen. Hanya KTP yang berhasil diselamatkan.

Medi mengingat saat kebakaran terjadi, banyak warga sedang menjalankan ibadah salat Jumat. Api dengan cepat membesar dan melahap permukiman semi permanen yang padat.

Penyelidikan Penyebab Kebakaran dan Upaya Penanganan dari Pihak Kepolisian

Kapolsek Penjaringan, AKBP Agus Ady Wijaya, menyatakan bahwa kepolisian sedang menyelidiki penyebab kebakaran. Pihaknya juga mendirikan posko keamanan 3 pilar di lokasi.

Selain itu, kepolisian memberikan bantuan logistik, mengamankan distribusi bantuan, dan menyelenggarakan trauma healing untuk anak-anak dan perempuan di pengungsian. Pelayanan administrasi bagi warga yang kehilangan dokumen penting juga terus dilakukan.

Langkah Antisipatif Pemprov DKI Jakarta: Program “1 RT 1 APAR”

Pemprov DKI Jakarta memprioritaskan penanganan korban kebakaran. Gubernur Pramono Anung menyampaikan bahwa proses pendataan dan penggantian dokumen akan dipermudah.

Sebagai langkah antisipatif, Pramono Anung menandatangani Peraturan Gubernur (Pergub) tentang program “1 RT 1 APAR” (Alat Pemadam Api Ringan). Pengadaan APAR akan dipercepat di seluruh RT di Jakarta.

Program ini diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Target penyediaan APAR di setiap RT ditargetkan selesai pada Agustus 2024.

Kejadian kebakaran di Kapuk Muara ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana dan perlunya akses yang mudah terhadap alat pemadam kebakaran di tingkat RT. Semoga langkah-langkah yang diambil Pemprov DKI Jakarta dapat meminimalisir risiko kejadian serupa di masa depan dan memberikan jaminan keamanan bagi warga Jakarta.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button