Brescia Bangkrut: Kisah Tragis Klub Legendaris Italia

Klub sepak bola Brescia, yang kaya sejarah dengan usia 114 tahun, menghadapi akhir yang tragis. Pemilik klub, Massimo Cellino, menyatakan bangkrut dan menolak membayar utang sebesar 3 juta euro (Rp55,8 miliar). Keputusan ini menandai berakhirnya perjalanan panjang klub yang pernah dihuni oleh bintang-bintang sepak bola dunia.
Cellino, yang juga pernah menjadi pemilik Leeds United, dikenal kontroversial. Masa kepemimpinannya di Leeds ditandai dengan pergantian manajer yang sering dan masalah hukum.
Jebakan Utang dan Degradasi Brescia
Cellino memiliki tenggat waktu hingga 13 Juni 2025 untuk membayar sebagian dari tunggakan pajak Brescia yang mencapai 8 juta euro (Rp148,9 miliar). Kegagalan membayar mengakibatkan sanksi berat dari Federasi Sepak Bola Italia (FIGC).
FIGC menjatuhkan sanksi pengurangan empat poin kepada Brescia. Hal ini membuat Brescia, yang awalnya finis di posisi ke-15 Serie B, turun ke posisi ke-18 dan terdegradasi ke Serie C.
Jika Brescia gagal membayar tunggakan, mereka akan dikeluarkan dari Serie C dan tak lagi berkompetisi di liga profesional Italia. Masa depan klub yang bersejarah ini pun berada di ujung tanduk.
Jejak Bintang di Stadion Brescia
Sepanjang sejarahnya, Brescia telah menjadi rumah bagi banyak pemain bintang. Nama-nama besar seperti Roberto Baggio, Pep Guardiola, Andrea Pirlo, Luca Toni, Marek Hamsik, Mario Balotelli, dan Roberto De Zerbi pernah memperkuat klub ini.
Mario Balotelli, misalnya, pernah bermain untuk Brescia selama satu tahun pada 2019. Meskipun mencetak lima gol dalam 19 pertandingan, ia hengkang setelah Brescia terdegradasi.
Masa kejayaan Brescia sempat hadir pada tahun 2019 ketika mereka promosi ke Serie A. Namun, kebangkitan ini berumur pendek, Brescia kembali terdegradasi pada musim berikutnya. Situasi semakin memburuk dengan masalah keuangan yang semakin parah.
Media Italia, La Gazzetta dello Sport, bahkan menuduh Cellino secara sengaja menghancurkan Brescia. Koran tersebut mengutip pernyataan Cellino saat membeli klub, “Di sini Anda sudah terbiasa dengan hal-hal yang biasa-biasa saja,” sebagai bukti kesengajaan tersebut.
Spal: Nasib Serupa, Harapan Terbuka
Brescia bukanlah satu-satunya klub Italia yang menghadapi kebangkrutan. Spal, mantan klub Serie A, juga mengalami masalah keuangan serupa. Pemilik klub mengumumkan bahwa Spal tidak akan berpartisipasi di Serie C musim 2025/2026.
Meskipun demikian, situasi Spal sedikit berbeda. Mereka mengaku belum bangkrut dan masih mengevaluasi opsi, termasuk mendaftarkan klub di liga yang lebih rendah. Berbeda dengan Brescia yang tampaknya sudah dipastikan gulung tikar.
Pengumuman kebangkrutan Brescia menjadi tamparan keras bagi pecinta sepak bola Italia. Kisah klub bersejarah ini menjadi pengingat penting tentang pengelolaan keuangan yang buruk dalam dunia sepak bola profesional. Semoga kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi klub-klub lain agar kejadian serupa tidak terulang.
Nasib Brescia selanjutnya masih menjadi misteri. Apakah akan ada pihak yang bersedia mengambil alih dan menyelamatkan klub ini? Ataukah Brescia benar-benar akan menghilang dari peta sepak bola Italia? Hanya waktu yang akan menjawabnya.