Dua WNA Vietnam Ditangkap, Keroyok DJ Batam Terungkap

Seorang Disc Jockey (DJ) di Batam, Kepulauan Riau, menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh tiga warga negara Vietnam. Dua pelaku telah berhasil ditangkap, sementara satu pelaku lainnya masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
Peristiwa ini bermula dari sebuah kesalahpahaman antara korban dan para pelaku. Kejadian berujung kekerasan fisik yang mengakibatkan korban mengalami luka-luka.
Kronologi Pengeroyokan DJ di Batam
Insiden pengeroyokan terjadi pada Sabtu, 7 Juni 2024. Korban, yang berinisial S, mencoba meminta maaf kepada salah satu pelaku, MI, atas kesalahpahaman yang terjadi.
Namun, dua rekan MI, LT dan NT, tidak menerima permintaan maaf tersebut. Mereka kemudian menyerang dan mengeroyok korban.
Petugas keamanan klub hiburan berhasil melerai pengeroyokan tersebut. Namun, serangan terhadap korban tidak berhenti sampai di situ.
Saat berada di area parkir, korban kembali diserang oleh ketiga pelaku. Mereka kembali mengeroyok korban hingga akhirnya petugas keamanan kembali melerai kejadian tersebut.
Penangkapan Pelaku dan Proses Hukum
Polisi dari Polsek Nongsa berhasil menangkap dua pelaku, LT dan NT, di Pelabuhan HarbourBay pada Minggu, 8 Juni 2024. Kedua pelaku kini telah ditahan untuk menjalani proses hukum.
Kanit Reskrim Polsek Nongsa, Iptu Noval Adimas Ardianto, menyatakan bahwa satu pelaku lagi, MI, masih dalam pencarian intensif pihak kepolisian.
Korban telah melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. Para pelaku dijerat dengan pasal pengeroyokan yang ancaman hukumannya mencapai tujuh tahun penjara.
Dampak dan Imbauan
Kejadian ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat Batam. Pengeroyokan yang dilakukan oleh warga negara asing ini menjadi sorotan publik.
Pihak berwenang diharapkan dapat segera menangkap pelaku yang masih buron dan memproses hukum secara adil dan transparan.
Peristiwa ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan, serta menghormati hukum yang berlaku bagi semua warga, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing.
Penting bagi semua pihak untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara yang damai dan tidak melibatkan kekerasan. Saling menghargai dan memahami merupakan kunci terciptanya lingkungan yang aman dan kondusif.
Kepolisian setempat diharapkan meningkatkan patroli dan pengawasan di tempat-tempat hiburan malam untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk selalu mengedepankan komunikasi yang baik dan menghindari tindakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Semoga korban dapat segera pulih dan mendapatkan keadilan.