Olahraga

Firman Utina: Mencetak Bintang Sepak Bola Dewa United

Nama Firman Utina mungkin tak asing bagi penggemar sepak bola Indonesia era awal 2000-an. Gelandang enerjik ini menjadi tulang punggung lini tengah Timnas Indonesia dan sejumlah klub besar di tanah air. Kiprahnya yang gemilang meninggalkan jejak tak terlupakan dalam sejarah sepak bola Indonesia.

Setelah pensiun pada 2018 dari Bhayangkara FC, Firman Utina tak meninggalkan dunia sepak bola. Ia justru memasuki babak baru kariernya, fokus pada pengembangan talenta muda Indonesia.

Sepak Terjang Firman Utina di Dunia Kepelatihan

Perjalanan Firman Utina pasca pensiun sebagai pemain profesional cukup impresif. Ia memulai kiprahnya di dunia kepelatihan dengan bergabung di Borneo FC pada tahun 2020 sebagai manajer akademi.

Setelah dua tahun berkontribusi di Borneo FC, Utina kemudian bergabung dengan Dewa United pada tahun 2023 sebagai Direktur Akademi.

Tak berhenti di situ, pengalamannya yang luas membawanya menjadi pelatih kepala Dewa United U-20. Sejak Juli 2024, ia memimpin program pembinaan usia muda atau youth development di Dewa United.

Pentingnya Pengembangan Pemain Muda di Klub Profesional

Firman Utina menekankan pentingnya program youth development bagi klub profesional. Ia percaya bahwa mencetak pemain muda sendiri merupakan investasi jangka panjang yang krusial.

Dengan program ini, klub tak perlu lagi bergantung pada pemain mahal dari luar. Mereka bisa membina pemain dari usia dini hingga siap berkompetisi di level profesional.

Utina menganggap membangun pemain muda merupakan kebanggaan tersendiri. Ia berharap bisa memberikan kesempatan bagi talenta muda untuk mengembangkan potensi dan mencapai mimpi mereka.

Dewa United: Klub Muda dengan Visi Jangka Panjang

Dewa United, klub yang baru berdiri pada tahun 2022, telah menunjukkan keseriusannya dalam membangun tim yang kompetitif.

Keberhasilan mereka meraih posisi runner-up di BRI Liga 1 2024/2025 menunjukkan komitmen dan strategi yang terarah.

Keberadaan pelatih berpengalaman seperti Jan Olde Riekerink, yang memiliki pengalaman 19 tahun di Ajax, semakin memperkuat komitmen Dewa United dalam membangun tim yang solid dan berkarakter.

Riekerink mencari pemain yang menjadi role model bagi pemain muda, seperti Jaja, Messidoro, dan Ricky Kambuaya, untuk membangun tim yang solid dan berkarakter.

Firman Utina mengatakan bahwa Dewa United bukan sekadar tim papan atas, melainkan tim yang mengedukasi cara bermain sepak bola modern.

Prestasi Dewa United di BRI Liga 1 2024/2025, mendapatkan posisi runner-up dan akan berlaga di kompetisi antar klub Asia, semakin memperkuat visi jangka panjang klub tersebut.

Dari seorang pemain legendaris hingga menjadi tokoh penting dalam pengembangan pemain muda, Firman Utina terus berkontribusi bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Dedikasi dan pengalamannya menjadi inspirasi bagi generasi sepak bola mendatang.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button