PSS Degradasi, Derbi PSIM Batal? Gusti Randa Bicara Liga 1

Derbi Yogyakarta antara PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta dipastikan tidak akan tersaji di Liga 1 musim 2025/2026. Setelah enam tahun bersaing di level kompetisi yang berbeda, kedua tim kembali terpisah. PSS Sleman, yang promosi ke Liga 1 pada 2018, harus turun kasta setelah terdegradasi di musim 2024/2025. Sementara itu, PSIM Yogyakarta berhasil promosi ke Liga 1 setelah menjuarai Liga 2 2024/2025.
Kegagalan terwujudnya derbi ini menyita perhatian banyak pihak, termasuk Direktur Utama PSS Sleman, Gusti Randa. Ia lebih fokus pada permasalahan lain yang lebih krusial.
Ketiadaan Derbi DIY di Liga 1: Fokus pada Homebase
Gusti Randa, Direktur Utama PSS Sleman, mengungkapkan bahwa pertanyaan mengenai derbi DIY di Liga 1 bukanlah hal utama. Menurutnya, tantangan yang lebih besar adalah memastikan ketersediaan *homebase* yang memadai bagi kedua tim jika bersaing di Liga 1.
Pernyataan tersebut muncul sebagai respon atas kegagalan PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta untuk bermain di liga yang sama. Situasi ini membuat fokus utama beralih pada infrastruktur pendukung tim.
Minimnya Stadion Berstandar FIFA di Yogyakarta
Gusti Randa menjelaskan bahwa hanya satu stadion di Yogyakarta yang memenuhi standar FIFA, yaitu Stadion Maguwoharjo. Stadion ini menjadi prioritas PSS Sleman.
PSS Sleman terus berupaya agar Stadion Maguwoharjo tetap menjadi *homebase* mereka, meskipun kini bermain di Liga 2. Stadion ini telah mendapatkan sertifikasi dari PSSI dan LIB, dan tengah dalam proses mendapatkan persetujuan FIFA.
Ketiadaan stadion lain yang terverifikasi oleh PT LIB dan PSSI di Yogyakarta menjadi kendala utama. Hal ini menjadi poin penting dalam perencanaan jangka panjang kedua klub.
Stadion Maguwoharjo baru saja selesai direnovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Renovasi yang dimulai akhir 2023 ini diresmikan Presiden Prabowo Subianto bersama 17 stadion lainnya pada 17 Maret 2025.
Persaingan Penggunaan Stadion Maguwoharjo
PSIM Yogyakarta berencana menggunakan Stadion Maguwoharjo sebagai kandang mereka di Liga 1 musim depan. Gusti Randa menyerahkan keputusan penggunaan stadion tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Sleman.
Meskipun PSS Sleman telah lebih dulu mengajukan penggunaan stadion tersebut, keputusan final ada di tangan pemerintah daerah. Hal ini memperlihatkan kompleksitas permasalahan yang dihadapi.
Keputusan Penggunaan Stadion Ditentukan Pemerintah Kabupaten
Gusti Randa menegaskan bahwa dari sisi PSS Sleman, mereka tetap berharap Stadion Maguwoharjo menjadi *homebase* mereka, bahkan jika bermain di Liga 2. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan pemerintah daerah.
PSIM Yogyakarta, yang selama ini menggunakan Stadion Mandala Krida, membutuhkan renovasi besar untuk memenuhi standar Liga 1. Stadion Mandala Krida masih kekurangan beberapa fasilitas penting.
Fasilitas yang masih kurang di Stadion Mandala Krida meliputi lampu penerangan, papan skor digital, dan kursi penonton *single seat*. Renovasi yang besar diperlukan agar memenuhi standar Liga 1.
Situasi ini menggambarkan tantangan yang dihadapi dua klub sepak bola kebanggaan Yogyakarta dalam bersaing di level tertinggi sepak bola Indonesia. Ketersediaan infrastruktur yang memadai menjadi kunci keberhasilan.
Ke depannya, kerja sama antara klub, pemerintah daerah, dan federasi sepak bola Indonesia sangat krusial untuk pengembangan sepak bola di Yogyakarta. Permasalahan *homebase* menjadi fokus utama yang perlu segera dicarikan solusinya.