Tottenham Krisis: Pemain Membrontak Usai Postecoglou Dipecat

Pemecatan Ange Postecoglou sebagai pelatih Tottenham Hotspur hanya 16 hari setelah meraih gelar Liga Europa telah menimbulkan gejolak di klub. Keputusan kontroversial Chairman Daniel Levy ini, yang diambil meskipun Spurs mengakhiri puasa trofi selama 17 tahun, menimbulka ketidakpuasan besar di kalangan pemain. Performa buruk di Premier League menjadi alasan pemecatan, namun reaksi pemain menunjukkan dampak negatif keputusan tersebut.
Postecoglou, yang membawa Spurs ke puncak Eropa setelah mengalahkan Manchester United, ternyata tak mampu menyelamatkan tim dari posisi ke-17 di Premier League. 22 kekalahan dari 38 pertandingan menjadi catatan buruk yang dianggap tak bisa diterima oleh manajemen. Namun, keberhasilannya di Eropa dan dukungan dari para pemain tampaknya diabaikan.
Ancaman Protes dari Pemain
Pemecatan Postecoglou bukan hanya mengejutkan fans, tetapi juga membuat para pemain Tottenham Hotspur geram. Laporan dari *The Telegraph* menyebutkan ancaman protes dari pemain akibat perlakuan tak terhormat dari Daniel Levy.
Bukan hanya Postecoglou yang menjadi korban. Scott Munn, Chief Football Officer yang dikenal sebagai pendukung setia pelatih asal Australia itu, juga dipecat. Hal ini semakin meningkatkan kemarahan di ruang ganti.
Beberapa pemain bahkan dikabarkan mempertimbangkan untuk meninggalkan klub di bursa transfer musim panas. Kekecewaan mendalam ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan antara para pemain dengan Postecoglou. Situasi ini telah menciptakan ketidakstabilan yang signifikan di dalam tim.
Dukungan Terbuka dari Para Pemain
Ironisnya, selama beberapa pekan terakhir masa jabatan Postecoglou, banyak pemain secara terbuka menyatakan dukungan mereka. Kapten tim, Son Heung-min, misalnya, memberikan pernyataan yang menegaskan pencapaian Postecoglou dalam memenangkan Liga Europa.
Son menekankan bahwa gelar tersebut merupakan pencapaian monumental yang mengakhiri puasa gelar selama 17 tahun. Ia mengakui bahwa performa di liga domestik kurang memuaskan, tetapi tetap memberikan penghormatan kepada kontribusi pelatihnya. Pernyataan Son mencerminkan sentimen sebagian besar pemain yang mendukung sang pelatih.
Reaksi Pemain Setelah Pemecatan
Setelah kemenangan di final Liga Europa, Postecoglou harus menunggu lebih dari dua minggu sebelum akhirnya dipecat. Keterlambatan pengumuman ini semakin memperburuk situasi.
Pelatih baru Tottenham Hotspur nantinya akan menghadapi tantangan besar dalam menyatukan kembali ruang ganti yang telah terpecah. Membangun kembali kepercayaan dan semangat tim menjadi prioritas utama.
Dukungan Terakhir dari Pedro Porro
Pedro Porro, bek Tottenham, menunjukkan dukungannya kepada Postecoglou melalui media sosial. Ia menjadi pemain pertama yang secara terbuka mengucapkan selamat tinggal dan menyampaikan rasa terima kasih kepada sang pelatih.
Porro memuji kepemimpinan Postecoglou, menekankan rasa syukur atas kesempatan bermain, dan mengapresiasi momen bersejarah yang telah diberikan pelatih kepada klub. Ungkapan Porro yang tulus ini semakin menunjukkan betapa kuatnya ikatan emosional antara pemain dan Postecoglou.
- Porro menyebut Postecoglou telah membimbing dan mempercayainya sejak awal kedatangannya di Tottenham.
- Ia juga memuji Postecoglou karena selalu mendukung dan menjaga semangat tim.
- Terakhir, ia menghargai Postecoglou karena telah memberikan momen terbesar dalam sejarah klub, yakni kemenangan di Liga Europa.
Kepergian Postecoglou meninggalkan warisan yang kompleks. Meskipun performa di liga domestik mengecewakan, pencapaiannya di Liga Europa dan dampaknya terhadap ruang ganti tak bisa diabaikan begitu saja. Keputusan Levy kini berpotensi membahayakan stabilitas tim dan masa depan Tottenham Hotspur. Reaksi pemain yang menunjukkan ketidaksetujuan memberikan gambaran tentang konsekuensi dari keputusan yang terkesan terburu-buru tersebut. Bagaimana pelatih baru akan menghadapi tantangan ini menjadi pertanyaan besar yang menunggu jawaban.