Berita

Teror KKB Egianus Kogoya: 5 Serangan Brutal Guncang Jayawijaya

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali melakukan aksi teror di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Sejak Januari hingga Juni 2025, setidaknya lima insiden kekerasan bersenjata telah terjadi, menargetkan warga sipil dan aparat keamanan. Aksi-aksi ini menandakan meningkatnya eskalasi konflik di wilayah tersebut dan menimbulkan kekhawatiran akan keamanan penduduk setempat.

Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, telah mengkonfirmasi serangkaian peristiwa tersebut. Pihaknya mencatat lima kasus kekerasan yang dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Lima Aksi Kekerasan KKB Pimpinan Egianus Kogoya di Jayawijaya

Sepanjang periode Januari hingga Juni 2025, KKB pimpinan Egianus Kogoya telah melancarkan lima serangan bersenjata di Kabupaten Jayawijaya. Serangan-serangan ini melibatkan penembakan terhadap warga sipil dan aparat, serta penyerangan terhadap fasilitas keamanan.

  • Pada 1 Februari 2025, Aiptu Syam menjadi korban penembakan di Distrik Kurima.
  • Tanggal 17 Mei 2025, Bripka Marsidon Debataraja, anggota Lantas Polres Jayawijaya, mengalami luka tembak di depan RSUD Wamena.
  • Dua warga sipil, Rahmat Hidayat dan Saepudin, menjadi korban penembakan pada 4 Juni 2025 di Kompleks Air Garam, Kampung Kwantapo.
  • Pada 5 Juni 2025, KKB pimpinan Egianus Kogoya menembaki Polsek Kurima.
  • Kontak tembak terjadi pada 9 Juni 2025 antara aparat keamanan dan KKB, mengakibatkan tewasnya satu anggota KKB.

Serangan-serangan ini menunjukkan pola operasi KKB yang semakin berani dan tidak terduga. Kejadian-kejadian tersebut menimbulkan keprihatinan mendalam akan keamanan dan keselamatan masyarakat Jayawijaya.

Profil Egianus Kogoya: Pemimpin KKB yang DPO

Egianus Kogoya, pemimpin KKB wilayah Ndugama, merupakan sosok kunci di balik serangkaian aksi kekerasan ini. Ia menjabat sebagai komandan lapangan Kodap III Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Nama Egianus Kogoya terkenal luas setelah ia memimpin penyanderaan pilot Susi Air, Capt. Philip Mark Mehrtenz, selama 19 bulan. Penyelamatan pilot tersebut baru terjadi pada September 2024. Latar belakangnya yang tumbuh di tengah konflik, sebagai anak dari tokoh pro kemerdekaan Papua, Daniel Yudas Kogoya, turut membentuk pandangan dan tindakannya.

Egianus Kogoya dan kelompoknya awalnya beroperasi di wilayah Mugi, dekat Bandara Udara Mugi. Saat ini, ia memimpin Kodap III Ndugama, dan telah ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) atas berbagai aksi kekerasan yang dilakukan kelompoknya.

Korban aksi kekerasan yang dilakukan Egianus Kogoya dan kelompoknya berasal dari berbagai kalangan, termasuk aparat keamanan, warga sipil, serta pilot Susi Air.

Upaya Penanganan Konflik dan Dampaknya

Pemerintah Indonesia melalui aparat keamanan terus berupaya menangani konflik bersenjata di Papua. Namun, meningkatnya intensitas serangan oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya menunjukkan kompleksitas masalah keamanan di wilayah tersebut.

Selain aspek keamanan, aksi kekerasan ini menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Ketakutan dan ketidakpastian melanda masyarakat, mengganggu aktivitas ekonomi, dan menghambat pembangunan. Perlu adanya pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah ini secara berkelanjutan.

Upaya dialog dan negosiasi, diimbangi dengan penegakan hukum yang tegas, menjadi penting untuk mengurangi eskalasi konflik dan menciptakan perdamaian yang langgeng di Papua. Keberhasilan upaya tersebut akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan dan keamanan masyarakat Papua.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button