Transformasi Nunukan: 100 Hari Kerja Irwan Sabri-Hermanus, Akses Internet & Air Bersih

Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Nunukan, Irwan Sabri dan Hermanus, telah memimpin Kabupaten Nunukan selama lebih dari 100 hari. Pelantikan mereka oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta pada 20 Februari 2025 lalu menandai awal kepemimpinan baru di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia ini. Sejumlah program telah dijalankan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam jumpa pers pada 10 Juni 2025, Bupati Irwan Sabri memaparkan 17 arah perubahan sebagai target kinerja pemerintahannya. Prioritas utama difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Nunukan.
Ketersediaan Air Bersih dan Listrik: Infrastruktur Dasar untuk Kesejahteraan
Kabupaten Nunukan selama ini menghadapi tantangan signifikan dalam hal ketersediaan air bersih dan listrik. Pemerintah Kabupaten Nunukan mengalokasikan anggaran besar untuk mengatasi masalah ini.
Anggaran sebesar Rp 32.270.453.060 dialokasikan untuk peningkatan akses air bersih. Sebagian dana, tepatnya Rp 6.675.477.060, ditujukan untuk pembangunan jaringan perpipaan di daerah pedalaman.
Pembangunan ini ditargetkan dapat menghasilkan suplai air bersih sebanyak 20 liter per detik. Optimalisasi 5 unit Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) juga dilakukan dengan anggaran Rp 1.015.000.000.
Pembebasan lahan embung Lapri di Pulau Sebatik Utara juga dilakukan dengan anggaran Rp 24.579.976.000. Upaya ini menunjukkan komitmen untuk meningkatkan akses air bersih secara merata.
Di sektor ketenaga listrikan, anggaran Rp 3.225.000.000 dialokasikan untuk pembangunan Solar Home System (SHS) PLTS Rumahan. Sebanyak 110 unit akan dibangun di Desa Tagul dan 19 unit di Desa Lingsayung.
Pemkab Nunukan juga mendorong percepatan revitalisasi PLTS Komunal di Desa Tepian Sembakung. Pembangunan PLTS Sebakis dengan daya 100 KWP juga diusulkan ke APBN untuk tahun 2026.
Studi kelayakan (FS) dan desain teknik (DED) untuk PLTS Sebakis telah disiapkan melalui APBD Kaltara tahun 2024. Proyek ini diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 9,5 miliar.
Satu Sekolah Satu Starlink: Menyambungkan Pelosok dengan Dunia Digital
Program “Satu Sekolah Satu Starlink” bertujuan untuk meningkatkan akses internet di sekolah-sekolah terpencil. Hal ini penting untuk pemerataan kualitas pendidikan.
Anggaran Rp 3,6 miliar dialokasikan untuk pemasangan Starlink di 72 sekolah dasar (SD) di 17 kecamatan. Program ini menjangkau wilayah terpencil sekalipun.
Untuk sekolah menengah pertama (SMP), 13 lokasi di 9 kecamatan ditargetkan mendapatkan akses internet melalui Starlink dengan anggaran Rp 195 juta. Pembagian Starlink telah dimulai di beberapa kecamatan.
Di Kecamatan Seimanggaris, 5 unit Starlink telah terdistribusi. Di Kecamatan Sebuku, 9 unit, dan di Kecamatan Tulin Onsoi, 6 unit.
Selain akses internet, Pemkab Nunukan juga memastikan ketersediaan seragam sekolah gratis. Sebanyak 4.795 set seragam SD (putih merah dan pramuka) akan dibagikan dengan anggaran Rp 3.356.500.000.
Seragam SMP (putih biru) sebanyak 3.762 set juga akan dibagikan dengan anggaran Rp 1.565.932.500. Program beasiswa juga diberikan kepada 1.024 mahasiswa dan siswa dengan anggaran Rp 7.146.000.000.
Penguatan Kesehatan dan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur
Pemerintah Kabupaten Nunukan berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Upaya peningkatan status RS Pratama di Sebatik dan Sebuku menjadi RS Tipe D sedang dilakukan.
Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan penambahan tenaga medis, khususnya dokter spesialis. Pemerintah telah mengusulkan penambahan dokter spesialis ke Kementerian Kesehatan.
Sebanyak 4 dokter spesialis diusulkan untuk RS Pratama Sebatik, dan 5 dokter spesialis untuk RS Pratama Sebuku. MoU dengan perguruan tinggi juga direncanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis.
Anggaran sebesar Rp 1.929.454.000 dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan tenaga medis. Pemerataan pembangunan infrastruktur juga menjadi fokus pemerintah.
Pemkab Nunukan telah menyediakan 21 alat berat untuk mendukung pembangunan infrastruktur di setiap kecamatan. Lima unit telah dibeli dan dikirim ke wilayah IV.
Anggaran sebesar Rp 5.004.345.000 dialokasikan untuk pengadaan alat berat. Proyek pengadaan alat berat masih dalam tahap lelang dan ditargetkan selesai pada semester II.
Pemulihan ekonomi Nunukan juga menjadi perhatian. Pemerintah berupaya menstabilkan harga rumput laut melalui kerjasama dengan pabrik rumput laut.
Kerjasama dengan Pemerintah Pinrang, Sulawesi Selatan, juga direncanakan untuk pengembangan sektor rumput laut. PT Kebula telah memfasilitasi ekspor rumput laut ke Korea Selatan.
Program lain yang berjalan meliputi permodalan UMKM, bantuan bibit dan pupuk, pembangunan jalan tani, dan pembangunan 200 rumah layak huni per tahun. 32 unit rumah layak huni telah dibangun pada semester I, dengan anggaran Rp 7.256.448.232.
Kepemimpinan Irwan Sabri dan Hermanus di Nunukan dalam 100 hari pertama menunjukan fokus pada peningkatan akses air bersih dan listrik, pendidikan, kesehatan, dan pemerataan pembangunan infrastruktur, yang semuanya menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Nunukan. Langkah-langkah konkret yang diambil, ditunjang oleh alokasi anggaran yang cukup besar, menunjukkan optimisme untuk kemajuan Kabupaten Nunukan di masa mendatang.