Berita

Kebakaran Hebat Vihara Cilincing: 13 Mobil Damkar Dikerahkan

Sebuah kebakaran terjadi di Vihara Budhi Prasadha di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, pada Senin dini hari, 9 Juni 2025, pukul 01.24 WIB. Peristiwa ini menyebabkan kerugian materiil yang cukup besar.

Api diduga berasal dari korsleting listrik, menurut keterangan Kasi Ops Sudin Damkar Jakarta Utara, Gatot Sulaiman. Kejadian ini menyisakan keprihatinan dan kerugian bagi masyarakat setempat.

Kronologi Kebakaran Vihara di Cilincing

Gedung wihara yang berlokasi di Jalan Cilincing Lama, RT 05 RW 04, memiliki luas 10×30 meter persegi. Awalnya, seorang saksi bernama Dimas yang sedang tidur mendengar suara seperti rintik hujan.

Setelah penelusuran, Dimas menemukan bahwa plafon altar wihara telah terbakar. Api dengan cepat menyebar sehingga membutuhkan penanganan segera.

Penanganan Kebakaran dan Kerugian Materiil

Petugas pemadam kebakaran Jakarta Utara langsung merespon laporan dan mengerahkan 13 unit kendaraan dan 47 personel untuk memadamkan api. Upaya pemadaman berlangsung intensif.

Api berhasil dipadamkan pada pukul 03.14 WIB. Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 1.050.000.000.

Besarnya kerugian tersebut menunjukkan betapa pentingnya pemeliharaan sistem kelistrikan di bangunan, terutama bangunan-bangunan publik seperti wihara.

Penyebab dan Pencegahan Kebakaran di Masa Mendatang

Gatot Sulaiman menyatakan bahwa penyebab kebakaran diduga kuat akibat korsleting listrik. Hal ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan aspek keamanan kelistrikan.

Peristiwa ini menekankan pentingnya pemeriksaan dan perawatan berkala instalasi listrik di berbagai bangunan, baik tempat ibadah maupun tempat tinggal. Pencegahan dini sangat krusial untuk menghindari kejadian serupa.

Langkah-langkah pencegahan seperti pemeriksaan rutin instalasi listrik, penggunaan alat pelindung yang sesuai standar, dan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya kebakaran perlu ditingkatkan.

  • Pemeriksaan rutin instalasi listrik minimal enam bulan sekali oleh teknisi yang bersertifikasi.
  • Penggunaan alat pelindung listrik seperti MCB (Miniature Circuit Breaker) dan stabilisator tegangan.
  • Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

Selain itu, pelatihan dan simulasi penanggulangan kebakaran bagi pengelola dan pengurus wihara juga sangat penting untuk dilakukan. Kesigapan dalam menghadapi situasi darurat dapat meminimalisir kerugian.

Kejadian kebakaran di Vihara Budhi Prasadha ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan langkah-langkah pencegahan kebakaran. Semoga peristiwa ini tidak terulang kembali dan menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button