Kisruh Sawangan Purworejo Selesai: Warga Paksa Kades & TPK Mundur

Konflik antara warga Desa Sawangan, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dengan pemerintah desa telah berakhir. Setelah beberapa kali audiensi yang alot dan bahkan sempat ricuh, kesepakatan akhirnya tercapai pada Selasa (10/6/2025) di Balai Desa Sawangan.
Perselisihan yang telah berlangsung beberapa bulan ini berujung pada tuntutan pengunduran diri Kepala Desa Sugiri dan Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Tukiman. Mediasi yang melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPPPAPMD) Kabupaten Purworejo berhasil meredakan ketegangan.
Tuntutan Warga dan Mediasi yang Memanas
Sejumlah warga Desa Sawangan menuntut pengunduran diri Ketua TPK dan anggotanya. Kabid Administrasi Pemerintahan Desa di DPPPAPMD Kabupaten Purworejo, Ickbal Nugroho, membenarkan hal tersebut.
Audiensi yang awalnya berjalan alot, kemudian meningkat tensi ketegangan. Pihak DPPPAPMD kemudian memfasilitasi musyawarah tertutup antara perwakilan warga dan pemerintah desa.
Hasil musyawarah menghasilkan kesepakatan: Ketua TPK, Tukiman, akan mengundurkan diri. Pengunduran diri ini menunggu Surat Keputusan (SK) resmi dari Pemerintah Desa Sawangan.
Awalnya, Kepala Desa Sugiri keberatan menerima pengunduran diri Tukiman karena alasan yang dianggap kurang jelas. Namun, setelah adanya masukan dari tokoh desa, akhirnya beliau menyetujui.
Kesepakatan dan Komitmen untuk Menghentikan Audiensi
Sebagai bagian dari kesepakatan, warga yang diwakili Tumirin dan Budiono berjanji untuk tidak lagi mengajukan audiensi kepada Pemdes Sawangan. Mereka telah melakukan audiensi sebanyak lima kali sebelumnya.
Warga diimbau untuk menyampaikan aspirasi melalui jalur resmi, yaitu Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Hal ini diharapkan dapat menjaga kondusifitas dan pelayanan di Desa Sawangan.
Ickbal Nugroho menegaskan komitmen bersama untuk tidak lagi mengadakan audiensi dan tuntutan lebih lanjut. Kesepakatan ini diharapkan mampu mengembalikan kedamaian dan stabilitas desa.
Latar Belakang Konflik dan Kericuhan Sebelumnya
Konflik ini bermula dari ketidakpuasan sebagian warga terhadap transparansi pengelolaan dana desa, khususnya dana Bumdes dan beberapa kegiatan desa lainnya. Warga meminta pemerintah desa untuk menunjukkan dokumen pertanggungjawaban dana tersebut.
Meskipun pemerintah desa telah memberikan laporan pertanggungjawaban, beberapa warga masih merasa kurang puas. Ketidakpuasan ini memicu serangkaian audiensi yang berujung pada kericuhan.
Pada Rabu (5/3/2025), audiensi sebelumnya berakhir ricuh, mengakibatkan kerusakan fasilitas desa. Kepala Desa Sugiri bahkan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Purworejo, termasuk dugaan pemerasan.
Kejadian tersebut melibatkan Wakapolsek Pituruh dan Camat Pituruh, namun kericuhan tetap tidak terhindarkan. Kepala desa menegaskan bahwa ia tidak antikritik, namun meminta agar kritik disampaikan dengan cara yang baik dan tertib.
Dengan tercapainya kesepakatan ini, diharapkan permasalahan di Desa Sawangan dapat terselesaikan dan pembangunan desa dapat berjalan dengan lancar serta kondusif. Proses ini menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak dalam menyelesaikan konflik di tingkat desa. Transparansi dan komunikasi yang efektif menjadi kunci utama untuk menghindari konflik serupa di masa mendatang.