Berita

Gempa Argopuro Guncang Situbondo: Rumah Warga Rusak Parah

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,6 mengguncang Pegunungan Argopuro, Jawa Timur, pada Jumat dini hari, 13 Juni 2025. Getarannya terasa hingga beberapa kecamatan di Kabupaten Situbondo, menyebabkan kerusakan ringan pada satu rumah warga. Kejadian ini menyoroti kerentanan wilayah tersebut terhadap aktivitas seismik dan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.

Pusat gempa berada di darat, sekitar Kecamatan Pakem, kurang lebih 5 kilometer dari Desa Banyuwulu. Koordinat gempa tercatat pada 7.85 Lintang Selatan dan 113.76 Bujur Timur, dengan kedalaman sangat dangkal, sekitar 2 kilometer di bawah permukaan tanah.

Kerusakan Rumah di Desa Langkap

Satu rumah warga di Desa Langkap, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo mengalami kerusakan akibat gempa. Rumah milik Mulyadiono (51) mengalami keretakan pada dinding.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Situbondo, Sruwi Hartanto, membenarkan laporan tersebut. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan warga terhadap bangunan yang mengalami kerusakan.

Dampak Gempa di Empat Kecamatan Situbondo

Getaran gempa dirasakan cukup kuat oleh warga di empat kecamatan di Kabupaten Situbondo. Kecamatan Besuki, Mlandingan, Suboh, dan Sumbermalang merasakan guncangan tersebut.

Banyak warga yang terbangun dari tidur pulas akibat getaran yang tiba-tiba. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran dan kepanikan di kalangan masyarakat.

Imbauan dan Kesiapsiagaan Bencana

BPBD Situbondo mengimbau masyarakat untuk waspada dan menghindari bangunan yang mengalami retak akibat gempa. Hal ini penting untuk mencegah risiko cedera atau kerusakan lebih lanjut.

Penting bagi warga untuk selalu memeriksa kondisi rumah mereka setelah gempa. Langkah ini membantu memastikan keselamatan dan mengurangi potensi bahaya.

Sruwi Hartanto juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Masyarakat diimbau untuk selalu mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan.

Informasi mengenai jalur evakuasi dan tempat pengungsian harus selalu diakses dan dipahami oleh warga. Hal ini sangat penting dalam menghadapi situasi darurat.

Selain itu, pelatihan dan simulasi evakuasi secara berkala juga sangat penting. Simulasi tersebut akan membantu warga bereaksi secara efektif dan cepat saat terjadi gempa bumi.

Kejadian gempa bumi di Pegunungan Argopuro ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di Indonesia. Wilayah yang rawan gempa perlu meningkatkan mitigasi bencana untuk meminimalisir dampak negatifnya.

Pemerintah daerah dan masyarakat harus bekerja sama dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapan menghadapi bencana. Kerjasama ini akan meningkatkan daya tahan dan mengurangi risiko kerugian jiwa dan harta benda.

Informasi akurat dan cepat dari BMKG dan BPBD juga sangat krusial. Penyebaran informasi yang tepat waktu dan efektif dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi kepanikan.

Ke depan, perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai aktivitas seismik di Pegunungan Argopuro untuk meningkatkan sistem peringatan dini. Sistem peringatan dini yang efektif akan memberikan waktu bagi masyarakat untuk menyelamatkan diri.

Meskipun gempa ini tergolong kecil, dampaknya menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kewaspadaan dan kesiapan menghadapi bencana alam. Semoga tidak ada korban jiwa dan kerugian besar dalam peristiwa ini.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button