Kebakaran Hebat Landa Lahan Gambut Rokan Hulu Riau

Kebakaran lahan gambut kembali melanda Riau. Kali ini, api mengamuk di Desa Puah, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu pada Jumat, 13 Juni 2025. Petugas gabungan langsung diterjunkan untuk memadamkan si jago merah yang mengancam lingkungan sekitar.
Kejadian ini menambah daftar panjang kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap terjadi di wilayah tersebut, terutama saat musim kemarau. Kondisi ini tentunya menimbulkan kekhawatiran akan dampak lingkungan yang luas.
Penanganan Kebakaran Lahan Gambut di Rokan Hulu
Deteksi awal titik api kebakaran diketahui pada Kamis, 12 Juni 2025. Koptu Alesman, Babinsa Koramil 10/Kunto Darussalam, menjelaskan bahwa begitu menerima laporan, tim gabungan langsung menuju lokasi.
Tim gabungan terdiri dari anggota TNI, Polri, masyarakat setempat, dan dibantu pemadam kebakaran dari perusahaan di sekitar lokasi. Mereka bekerja sama untuk memadamkan api yang sulit diatasi.
Kesulitan pemadaman disebabkan beberapa faktor. Cuaca panas dan angin kencang membuat api cepat menyebar. Asap tebal juga menghambat proses pemadaman.
Terbatasnya sumber air di lokasi menambah kompleksitas upaya pemadaman. Petugas hanya mengandalkan dua unit mesin pompa air untuk melawan amukan api.
Upaya Pemadaman dan Luas Lahan yang Terbakar
Setelah bekerja keras seharian, petugas berhasil memadamkan api di permukaan lahan gambut. Saat ini, fokus utama adalah melakukan pendinginan untuk mencegah munculnya kembali titik api.
Luas lahan gambut yang terbakar diperkirakan mencapai 1,4 hektar. Proses pendinginan terus dilakukan mengingat cuaca yang masih panas dan berangin.
Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Belum ada kepastian apakah kebakaran disebabkan oleh kelalaian atau kesengajaan.
Antisipasi dan Pencegahan di Musim Kemarau
Koptu Alesman menegaskan bahwa memasuki musim kemarau, patroli dan upaya pencegahan kebakaran akan ditingkatkan. Hal ini penting untuk meminimalisir kejadian serupa di masa mendatang.
Petugas juga gencar memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak membuka atau membersihkan lahan dengan cara membakar. Metode tersebut dinilai sangat berisiko dan rawan menimbulkan kebakaran.
Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya pembakaran lahan dan pentingnya menjaga lingkungan akan terus dilakukan. Pencegahan menjadi kunci utama untuk mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu, kerjasama antar instansi dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menanggulangi masalah kebakaran hutan dan lahan. Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir.
Kejadian kebakaran lahan gambut di Rokan Hulu ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau. Upaya preventif dan kolaborasi semua pihak sangat krusial untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang dan menjaga kelestarian lingkungan.