Pariwisata Bali: Kontribusi Setengah Devisa Nasional, Luar Biasa!

Pariwisata Bali: Kontribusi Besar bagi Ekonomi Nasional dan Proyeksi Pertumbuhan
Gubernur Bali I Wayan Koster memprediksi kedatangan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata akan mendekati angka 7 juta orang hingga akhir tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada peningkatan kunjungan wisata sebesar 11 persen hingga Mei 2025. Angka ini menunjukkan tren positif yang signifikan bagi sektor pariwisata Bali.
Pariwisata Bali memang terbukti menjadi sektor andalan perekonomian daerah. Pada tahun 2024 saja, Bali dikunjungi 6,4 juta wisatawan. Sektor ini berkontribusi hingga 66 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bali. Kontribusi tersebut menunjukkan betapa pentingnya pariwisata bagi kesejahteraan masyarakat Bali.
Kontribusi Devisa Nasional yang Signifikan
Bali memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap devisa pariwisata nasional. Pulau ini menyumbang hingga 44 persen dari total devisa pariwisata Indonesia.
Gubernur Koster menekankan pentingnya kontribusi Bali ini dalam pidatonya di Nusa Dua, Kamis (12/6/2025). Beliau berharap pemerintah pusat memberikan insentif kepada daerah yang berkontribusi besar terhadap sektor pariwisata nasional. Insentif tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2025: Pendorong Pertumbuhan Pariwisata
Ajang pariwisata internasional Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 dinilai sebagai platform strategis untuk mendorong pertumbuhan pariwisata Indonesia. Event ini berhasil menarik minat banyak pelaku industri pariwisata internasional.
BBTF 2025 diperkirakan akan menghasilkan transaksi senilai Rp 7,84 triliun. Hal ini menunjukkan potensi besar BBTF sebagai salah satu event bisnis pariwisata terbesar dan paling berpengaruh di Asia.
Keberhasilan BBTF 2025
Event ini dihadiri lebih dari 1.000 peserta. Tercatat 539 buyers dari 46 negara dan 499 sellers dari 284 perusahaan yang berasal dari 7 negara, termasuk Indonesia.
Seleksi ketat dilakukan terhadap para buyers, hingga 133 pendaftar ditolak karena tidak memenuhi kualifikasi. Peserta dari Indonesia sendiri berasal dari 11 provinsi. Keberhasilan BBTF 2025 menunjukkan besarnya potensi pariwisata Indonesia di mata dunia.
Tantangan dan Peluang ke Depan
Meskipun sektor pariwisata Bali menunjukkan kinerja yang sangat baik, tetap ada tantangan yang perlu dihadapi. Salah satu contohnya adalah penutupan pabrik Coca-Cola di Bali yang menyebabkan PHK terhadap 70 karyawan.
Keberhasilan BBTF dan proyeksi pertumbuhan wisatawan menandakan masa depan cerah bagi pariwisata Bali. Namun, upaya untuk menjaga keberlanjutan dan pemerataan manfaat dari sektor ini harus tetap menjadi prioritas. Pemerintah daerah dan pusat perlu bekerja sama untuk menghadapi tantangan dan memaksimalkan peluang yang ada.
Pemerintah Provinsi Bali juga perlu memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan. Kebijakan yang tepat dan terintegrasi diperlukan untuk memastikan pariwisata Bali tetap lestari dan memberikan manfaat bagi seluruh pihak. Dengan pengelolaan yang tepat, Bali dapat terus menjadi destinasi wisata unggulan dunia dan berkontribusi besar bagi perekonomian Indonesia.