Berita

Pasien Kritis Diangkut Pikap, Ambulans RSAM Sitanggal Mana?

Kejadian mengejutkan terjadi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Seorang pasien kritis, Ruswad, yang mengalami kecelakaan lalu lintas, terpaksa diangkut menggunakan mobil pikap menuju rumah sakit rujukan. Kejadian ini menimbulkan kontroversi dan kecaman terhadap Rumah Sakit Amanah Mahmudah (RSAM) Sitanggal yang menjadi rumah sakit pertama yang menangani Ruswad.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Brebes, Inneke Tri Sulistyowati, mengungkapkan kekecewaannya atas penanganan yang kurang tepat dari RSAM Sitanggal. Kejadian ini menyoroti pentingnya pelayanan kesehatan yang berfokus pada keselamatan pasien, terutama dalam situasi darurat.

RSAM Sitanggal Dikecam: Pasien Kritis Diangkut Pakai Pikap

Ruswad, korban kecelakaan lalu lintas, awalnya dilarikan ke RSAM Sitanggal dalam kondisi kritis. Namun, alih-alih menggunakan ambulans, keluarga Ruswad terpaksa mengangkutnya dengan mobil pikap menuju RS Bhakti Asih Brebes yang memiliki fasilitas lebih lengkap.

Inneke Tri Sulistyowati menyatakan kekecewaannya. Ia menekankan bahwa keberadaan ambulans seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan kemanusiaan, terutama dalam kondisi darurat seperti ini.

Pihak Dinkes Brebes telah memberikan sanksi teguran kepada manajemen RSAM Sitanggal. Investigasi lebih lanjut sedang dilakukan untuk menyelidiki prosedur yang tidak sesuai.

Keluarga Korban Mengungkapkan Kekecewaan

Hadi Kusuma, keponakan Ruswad, mengungkapkan kekecewaan keluarga atas ketidakmampuan RSAM Sitanggal dalam memfasilitasi ambulans. Keluarga terpaksa menggunakan mobil pikap meskipun kondisi Ruswad sangat kritis.

Ruswad, yang juga seorang imam masjid, meninggal dunia di ICU RS Bhakti Asih Brebes keesokan harinya. Kejadian ini menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga dan warga sekitar.

Ketidakadaan ambulans dan kurangnya empati dari pihak rumah sakit menjadi sorotan utama dalam kasus ini.

Penjelasan Pihak RSAM Sitanggal dan Langkah ke Depan

Direktur RSAM Sitanggal, Muhammad Baihaqi Rahmatika, menjelaskan bahwa Ruswad datang dalam kondisi sangat kritis dengan berbagai cedera serius. Rumah sakit memutuskan untuk merujuknya ke rumah sakit dengan fasilitas lebih memadai.

Terkait penggunaan ambulans, Baihaqi menyatakan bahwa diperlukan persiapan khusus, seperti pemasangan infus dan oksigen. Ia juga menegaskan bahwa keluarga telah diberitahu tentang kondisi pasien dan menyetujui rujukan.

Meskipun demikian, Baihaqi menyampaikan permohonan maaf atas pelayanan yang kurang maksimal dan berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan RSAM Sitanggal di masa mendatang.

Inneke meminta semua rumah sakit di Brebes untuk meningkatkan kualitas pelayanan, terutama dalam kondisi darurat. Kejadian ini diharapkan menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta.

Video viral di media sosial menunjukkan kondisi kritis Ruswad yang diangkut dengan mobil pikap. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya prioritas keselamatan pasien dalam sistem layanan kesehatan.

Kasus ini menyoroti perlunya peningkatan standar operasional prosedur (SOP) di rumah sakit dalam penanganan pasien gawat darurat. Koordinasi yang lebih baik antara rumah sakit dan dinas kesehatan juga diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Empati dan kemanusiaan harus menjadi prinsip utama dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button