Pembangunan tanggul mitigasi banjir rob di Muara Kapuk, Jakarta Utara, tengah berlangsung. Proyek ini menelan biaya Rp52 miliar dan ditargetkan melindungi sekitar 12 hektare pemukiman.
Tidak Ada Relokasi Warga Terdampak Pembangunan Tanggul
Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta memastikan tidak ada relokasi warga terkait proyek ini. Pembangunan dilakukan di badan jalan eksisting yang ditinggikan, sehingga berfungsi ganda sebagai tanggul.
Ketua Subkelompok Pengendalian Rob dan Pengamanan Pesisir Pantai Dinas SDA, Achmad Daeroby, menegaskan hal ini saat dikonfirmasi. Ia menjelaskan bahwa proyek ini tidak akan mengganggu permukiman warga.
Proyek Tanggul Mitigasi: Lindungi 1.700 Keluarga dari Banjir
Proyek ini diklaim mampu melindungi sekitar 1.700 keluarga dari ancaman banjir rob. Tanggul sepanjang 1,4 kilometer ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi permasalahan banjir di kawasan tersebut.
Kepala Dinas SDA Jakarta, Ika Agustin Ningrum, menyebutkan luasan wilayah yang terlindungi. Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan banjir di Jakarta Utara.
Dampak Pembangunan: 282 Bangunan Terdampak, Namun Tanpa Relokasi
Meskipun proyek ini berdampak pada 282 bangunan, tidak ada rencana relokasi warga yang terkena dampak pembangunan tanggul.
Pembangunan tanggul dilakukan dengan cara meninggikan badan jalan yang sudah ada. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir gangguan terhadap aktivitas warga sekitar.
Proyek tanggul mitigasi di Muara Kapuk ini menjadi contoh strategi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Dengan memaksimalkan lahan yang ada dan tanpa merelokasi warga, proyek ini diharapkan dapat memberikan solusi efektif dan berkelanjutan dalam mengatasi banjir rob di Jakarta Utara. Semoga proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan rencana.
