Pengambilan Obat RSUD Cengkareng Lama? Kisah Pasien yang Bikin Geram!

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta Barat, baru-baru ini menjadi sorotan menyusul keluhan pasien terkait waktu tunggu pengambilan obat yang cukup lama.
Keluhan ini diungkapkan oleh Sianipar (55), yang mengantar keponakannya yang sedang dirawat karena stroke. Ia menyebut waktu tunggu minimal satu jam, terutama untuk obat racikan.
Antrean Obat yang Panjang di RSUD Cengkareng
Sianipar menjelaskan, lamanya waktu tunggu disebabkan banyaknya pasien dan proses meracik obat yang tidak bisa digabung. Meskipun demikian, ia mengakui pelayanan medis di RSUD Cengkareng cukup baik dan ramah.
Pengalaman serupa disampaikan pasien lain, Aidi (61), yang mengatakan waktu tunggu pengambilan obat mencapai 1-1,5 jam.
Namun, Aidi secara keseluruhan merasa puas dengan pelayanan RSUD Cengkareng, terutama terkait responsifnya tenaga medis terhadap keluhannya.
Pelayanan Medis yang Terbilang Memuaskan
Aidi, pasien BPJS Kesehatan dengan riwayat penyakit saraf kejepit, mengaku tidak mengalami diskriminasi selama perawatan. Ia menyarankan agar pasien datang lebih pagi untuk menghindari antrean online yang penuh.
Sementara itu, tanggapan positif juga disampaikan oleh pasien lainnya yang merasakan kepuasan terhadap pelayanan RSUD Cengkareng.
Mereka menyebut para petugas medis ramah dan responsif dalam menangani keluhan pasien.
DPRD DKI Dorong Peningkatan Pelayanan
Menanggapi keluhan pasien, Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim, menyatakan dukungannya terhadap peningkatan pelayanan di RSUD Cengkareng.
Setelah melakukan inspeksi mendadak, Lukmanul menilai pelayanan di RSUD Cengkareng sudah cukup maksimal, meskipun masih ada ruang perbaikan.
Ia juga menyoroti tingginya kasus stroke dan jantung di RSUD Cengkareng, dan mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan pola makan sehat.
Secara keseluruhan, meskipun terdapat keluhan mengenai waktu tunggu pengambilan obat, RSUD Cengkareng dinilai memberikan pelayanan medis yang cukup baik dan memuaskan bagi sebagian besar pasien. Namun, upaya peningkatan pelayanan, khususnya dalam hal efisiensi pengambilan obat, tetap perlu menjadi fokus perhatian pihak terkait. Hal ini penting untuk memastikan kenyamanan dan kepuasan pasien secara menyeluruh.