Pengerukan Kali Sunter: Atasi Bau Tak Sedap, Jakarta Timur Lebih Sehat

Bau tak sedap yang berasal dari Kali Sunter di Cipinang Muara, Jakarta Timur, telah meresahkan warga sekitar. Pemerintah Kota Jakarta Timur pun turun tangan untuk mengatasi masalah ini.
Penyebab Bau Tak Sedap di Kali Sunter
Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin, menjelaskan penyebab bau tersebut. Aliran air Kali Sunter kini lebih banyak menuju Banjir Kanal Timur (BKT).
Akibatnya, Kali Sunter hanya menampung air hujan lokal dan limbah rumah tangga. Hal ini menyebabkan pendangkalan dan bau tak sedap.
Upaya Pemerintah Kota Jakarta Timur
Sebagai solusi, Pemkot Jakarta Timur telah memulai pengerukan Kali Sunter sejak dua minggu lalu. Pengerukan ini bertujuan untuk mengatasi pendangkalan dan bau.
Pengerukan akan dilakukan sepanjang kurang lebih 1200 meter, dari lokasi saat ini hingga BKT segmen pertama. Proses ini ditargetkan selesai dalam waktu sekitar 100 hari.
Setelah selesai di segmen tersebut, pengerukan akan berlanjut hingga Kali Sunter di Perintis Kemerdekaan, melalui wilayah I Gusti Ngurah Rai. Proses ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan bau tak sedap.
Imbauan kepada Warga
Munjirin juga mengimbau warga sekitar yang mendirikan bangunan di bantaran kali untuk membongkarnya sendiri. Bangunan-bangunan liar tersebut menghalangi proses pengerukan.
Pemkot Jakarta Timur berharap kerjasama warga dalam menjaga kebersihan Kali Sunter. Keberhasilan pengerukan dan pemulihan lingkungan bergantung pada partisipasi aktif seluruh pihak.
Dengan adanya pengerukan dan kesadaran warga, diharapkan masalah bau tak sedap di Kali Sunter dapat segera teratasi. Pemkot Jakarta Timur berkomitmen untuk terus berupaya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan di wilayahnya.