Adi bin Elam, 30 tahun, anggota Karang Taruna Kampung Citarik, Desa Jatireja, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, gugur secara tragis. Ia menjadi korban tewas akibat luka bacokan saat berupaya melerai tawuran remaja yang diduga melibatkan geng motor.
Aksi Heroik Berujung Maut di Cikarang Timur
Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan Raya Citarik, Kamis dini hari, 12 Juni 2025, sekitar pukul 02.00 WIB. Lokasi kejadian, tak jauh dari rumah korban, dikenal sepi di malam hari dan rawan aksi kriminal.
Seorang aparat desa, S (58 tahun), membenarkan adanya tawuran tersebut. Ia mendapat laporan dari warga dan tiba di lokasi setelah kejadian.
Saat tiba, korban sudah dalam perjalanan menuju rumah sakit. Menurut keterangan S, Adi, yang kerap menghabiskan waktu di sekitar lokasi, bermaksud melerai keributan.
Namun, niat mulia Adi berujung petaka. Ia diserang dan dibacok menggunakan celurit hingga terjatuh.
Meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit, Adi menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan. Luka bacokan yang dialaminya terlampau parah.
Penyelidikan Polisi dan Kronologi Kejadian
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, telah mengkonfirmasi kejadian tersebut. Pihak kepolisian telah mengamankan sejumlah pelaku yang terlibat dalam tawuran.
Proses penyelidikan masih berlangsung. Beberapa senjata tajam jenis celurit turut diamankan sebagai barang bukti.
Menurut keterangan saksi, Adi dikenal sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan Karang Taruna Desa Jatireja dan berprofesi sebagai pekerja serabutan di bengkel motor.
Duka Mendalam dan Himbauan Keamanan
Jenazah Adi diautopsi di RS Polri Kramat Jati sebelum dimakamkan di TPU Desa Jatireja. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keamanan lingkungan dan bahaya tawuran antar remaja. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
Semoga pihak berwajib dapat segera mengungkap seluruh pelaku dan memberikan hukuman yang setimpal. Kehilangan Adi merupakan tragedi yang seharusnya dapat dihindari.
