Berita

Debt Collector Prank Damkar Tangsel: Tagih Utang Pinjol Online

Petugas pemadam kebakaran (Damkar) Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami kejadian tak menyenangkan. Mereka menjadi korban penyalahgunaan layanan darurat oleh oknum warga.

Kejadian bermula dari laporan fiktif tentang evakuasi ular. Tiga personel Damkar Tangsel sigap merespon panggilan tersebut, namun ternyata menghadapi situasi yang jauh dari dugaan.

Laporan Palsu Evakuasi Ular

Petugas Damkar Tangsel menerima panggilan telepon yang meminta bantuan evakuasi ular di sebuah rumah di Ciputat Timur.

Dengan peralatan lengkap, mereka bergegas ke lokasi. Namun setibanya di sana, terungkap fakta mengejutkan.

Alih-alih mengevakuasi ular, petugas malah diminta menagih utang pinjaman online (pinjol) oleh penelepon tersebut.

Dampak Negatif Laporan Palsu

Komandan Regu (Danru) Damkar Tangsel, Darus Salam, mengungkapkan kejadian ini melalui akun Instagram @tangselsiaga.

Ia menjelaskan bahwa setelah koordinasi dengan Ketua RT setempat, terungkap pelapor memanfaatkan layanan Damkar untuk kepentingan pribadi.

Perbuatan tersebut dianggap sebagai pelecehan profesi dan pemborosan sumber daya.

Damkar Tangsel sangat menyayangkan kejadian ini dan berharap masyarakat lebih bertanggung jawab dalam memberikan laporan.

Langkah Antisipasi Damkar Tangsel

Sebagai respon atas kejadian ini, Damkar Tangsel akan memperketat prosedur penerimaan laporan.

Standar Operasional Prosedur (SOP) baru akan mewajibkan pelapor memberikan data lengkap, termasuk nama lengkap, alamat lengkap, lokasi kejadian melalui share location, serta foto dan video sebagai bukti.

Call center 112 Tangsel Siaga juga mengingatkan masyarakat akan konsekuensi dari laporan palsu.

Panggilan palsu atau prank dapat merugikan masyarakat lain yang membutuhkan bantuan sungguhan dan bahkan dapat dianggap sebagai tindakan kriminal.

Layanan call center 112 sendiri beroperasi 24 jam dan dapat diakses secara gratis.

Kejadian ini menyoroti pentingnya penggunaan layanan darurat secara bertanggung jawab. Laporan palsu tidak hanya membuang waktu dan sumber daya petugas, tetapi juga dapat menghambat respon terhadap situasi darurat yang sebenarnya membutuhkan penanganan segera. Semoga ke depannya, masyarakat lebih bijak dalam memanfaatkan layanan tersebut.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button