Atasi Panic Attack & Anxiety: Solusi Islami dr. Ustaz Adi Hidayat

Merasa takut dan cemas adalah hal lumrah dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kapan rasa takut ini menjadi masalah? Ustaz Adi Hidayat memberikan penjelasan menarik terkait hal ini.
Sebuah pertanyaan muncul: Apakah mudah panik merupakan fitrah manusia? Apakah setiap individu memiliki kadar ketakutan yang sama? Ustaz Adi menjelaskan fenomena ini secara rinci.
Fitrah Ketakutan dan Umat Pertengahan
Ustaz Adi menjelaskan bahwa rasa takut merupakan fitrah manusia. Hal ini sesuai dengan Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 143 yang menyebut manusia sebagai “umat pertengahan”.
Ketakutan yang wajar muncul dalam situasi tertentu, misalnya kekhawatiran akan anak yang belum pulang atau melihat langit mendung gelap. Ini adalah reaksi alami.
Namun, reaksi ini bisa berkembang ke arah yang positif atau negatif, tergantung bagaimana kita mengelola emosi tersebut.
Mengubah Ketakutan Menjadi Kekuatan Spiritual
Ketakutan yang diarahkan secara positif dapat mendekatkan seseorang kepada Allah SWT. Ustaz Adi mencontohkan para sahabat Nabi, seperti Utsman bin Affan.
Meskipun memegang jabatan tinggi, Utsman tetap tekun beribadah. Ketakutan yang positif akan melahirkan kehati-hatian dalam bertindak dan berbicara.
Sikap ini akan menjaga perasaan orang lain dan menghasilkan output yang baik, sehingga jiwa menjadi tenang.
Ketakutan Negatif: Waswas dan Anxieties
Sebaliknya, rasa takut yang tak terkendali dapat berubah menjadi negatif. Kecemasan berlebihan akan mengganggu pikiran dan menjadi beban berat.
Ustaz Adi menyebut ini sebagai waswas, bisikan setan yang menimbulkan kegelisahan yang tidak wajar atau anxiety.
Ketergesa-gesaan, menurut Nabi Muhammad SAW, juga merupakan bagian dari godaan setan. Oleh karena itu, ketenangan spiritual sangat penting.
Zikir dan doa dapat menjadi solusi untuk mengatasi rasa takut dan kegelisahan yang berlebihan. Membangun keyakinan kepada Allah dan berlindung dari godaan setan adalah langkah utama.
Doa “Rabbi inni a’uudzubika min hamazaatis syayaatiin wa a’uudzubika Rabbi an yahduruun” (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan setan dan dari kehadiran mereka di sekitarku) dianjurkan untuk dibaca.
Dengan memahami fitrah ketakutan dan mengelola emosi dengan bijak, kita dapat mengubah rasa takut menjadi kekuatan spiritual dan menjalani hidup dengan lebih tenang dan damai. Mencari ketenangan spiritual melalui zikir dan doa sangat penting untuk mengelola kecemasan yang berlebihan.