Berita

Koperasi Merah Putih: Proyek Strategis Nasional, Raih Sukses Ekonomi Rakyat?

Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, optimis Presiden Prabowo Subianto akan menetapkan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

Langkah ini diyakini akan membawa perubahan signifikan pada sistem ekonomi Indonesia, bergeser dari model neoliberal menuju model yang lebih pro-rakyat.

Kopdes Merah Putih: Proyek Nasional untuk Kesejahteraan Desa

Pembentukan Kopdes Merah Putih bukan hanya tanggung jawab Kementerian Koperasi. Sebanyak 18 kementerian dan lembaga terlibat dalam satuan tugas khusus.

Satgas ini memastikan sumber daya negara dialirkan langsung ke desa, demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Ferry Juliantono menambahkan, Kopdes Merah Putih diharapkan mampu menyelesaikan masalah klasik di desa seperti praktik tengkulak, rentenir, dan pinjaman online (pinjol).

Ia juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi, sosial, dan berbagai sektor lainnya di pedesaan berkat inisiatif ini.

Tahapan Implementasi dan Tantangan ke Depan

Pembentukan 80.000 Kopdes Merah Putih telah rampung 100 persen. Tahap operasionalisasi akan dimulai Juli hingga Oktober 2025.

Ferry mengakui fase operasionalisasi ini akan menjadi tantangan yang lebih besar dibandingkan tahap pembentukan.

Selain Kopdes Merah Putih, Kementerian Koperasi juga fokus pada hilirisasi nasional. Koperasi didorong untuk berperan lebih besar dalam industri.

Contohnya, koperasi susu yang memiliki pabrik pengolahan sendiri, atau koperasi sawit dengan pabrik mini CPO.

Reformasi UU Perkoperasian dan Kolaborasi Antar Koperasi

Kementerian Koperasi tengah merancang Undang-Undang Perkoperasian baru. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dinilai sudah tidak relevan lagi.

Kolaborasi antar koperasi juga menjadi kunci keberhasilan. Hal ini diungkapkan Dewan Koperasi Wilayah Jawa Timur, Oetomo Sapto Amien.

Koperasi Desa Merah Putih Rengel, Tuban, misalnya, telah berkolaborasi dengan Koperasi Produsen Berkah Telur Blitar.

Kopdes Merah Putih Rengel memiliki 593 anggota aktif. Keberhasilannya didorong oleh kesadaran warga akan manfaat koperasi bagi kesejahteraan.

Desa Rengel sendiri memiliki potensi pertanian jagung yang besar, lebih dari 500 ton per panen, yang dikelola dengan baik oleh Kopdes setempat.

Dengan adanya komitmen pemerintah dan kolaborasi yang kuat antar stakeholder, Kopdes Merah Putih berpotensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan di Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button