Wamen Sindir Ajudan Direksi BUMN: Feodal atau Profesional?

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Mufti Anam, menyatakan dukungan penuhnya terhadap pernyataan Wakil Menteri BUMN sekaligus COO Danareksa, Dony Oskaria.
Dony sebelumnya mengkritik tajam gaya hidup para direksi BUMN yang berlebihan, termasuk penggunaan ajudan dan protokol secara berlebih, bahkan untuk melayani istri mereka.
Kritik Keras terhadap Mentalitas Feodal Direksi BUMN
Mufti Anam sepakat dengan kritikan tersebut. Ia bahkan menilai mentalitas sebagian direksi BUMN bukan profesional, melainkan feodal.
Menurutnya, banyak direksi BUMN yang gaya hidupnya mirip bangsawan zaman kolonial, bukan pemimpin perusahaan negara.
Hal ini, menurut Mufti, menghambat kemajuan BUMN.
Ia mencontohkan kebiasaan istri direksi yang dikawal ajudan kemana-mana, seakan BUMN merupakan warisan keluarga.
Desakan untuk Bersih-Bersih di Kementerian BUMN
Mufti Anam mendesak Kementerian BUMN untuk segera melakukan bersih-bersih.
Ia menekankan pentingnya perbaikan mental dan gaya hidup para pejabat BUMN, selain pembenahan laporan keuangan.
Mentalitas feodal direksi, menurut Mufti, membuat BUMN sulit kompetitif.
BUMN seharusnya menjadi penggerak ekonomi negara, bukan panggung pamer kekuasaan.
Perbandingan dengan Standar Global dan Tuntutan Profesionalisme
Dony Oskaria, dalam diskusi bersama IKA Fikom Unpad, juga menyoroti penggunaan ajudan yang berlebihan oleh direksi BUMN.
Ia membandingkan praktik tersebut dengan standar profesionalisme global, di mana CEO perusahaan besar di luar negeri tidak memiliki ajudan atau protokol sebanyak itu.
Keberadaan ajudan yang terlalu banyak dianggap tidak relevan dengan tugas direksi BUMN yang seharusnya mengabdi pada negara.
Dony menegaskan bahwa praktik tersebut perlu dihentikan.
Baik Mufti Anam maupun Dony Oskaria sepakat bahwa perubahan mental dan gaya hidup direksi BUMN sangat krusial untuk meningkatkan daya saing perusahaan pelat merah dan mewujudkan peran BUMN sebagai penggerak utama perekonomian Indonesia.
Perbaikan tata kelola dan profesionalisme di lingkungan BUMN menjadi kunci keberhasilan transformasi dan peningkatan kinerja perusahaan negara di masa depan.