Waspada Love Scam! Tips Aman Berkencan Online di Medsos

Penipuan berkedok asmara atau *love scamming* semakin marak terjadi di media sosial. Korbannya beragam, termasuk kalangan profesional. Baru-baru ini, seorang pegawai pemerintahan menjadi korban dan mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Ia membagikan pengalamannya agar kejadian serupa tidak terulang pada orang lain.
Korban mengaku berkenalan dengan pelaku melalui sesi *live streaming* di TikTok. Pelaku menggunakan profil palsu dan awalnya aktif berkomentar. Setelah beberapa bulan berkomunikasi melalui *chatting*, pelaku meminta sejumlah uang kepada korban sebanyak dua kali.
Kronologi Penipuan Berkedok Asmara
Modus operandi pelaku terbilang licik. Ia membangun hubungan dekat dengan korban melalui interaksi di TikTok, kemudian berlanjut ke layanan *chatting* pribadi.
Setelah membangun rasa kepercayaan, pelaku kemudian meminta uang dengan berbagai alasan. Korban, yang tidak menyadari telah tertipu, baru menyadari setelah mengirimkan uang tersebut.
Setelah menyadari telah menjadi korban penipuan, staf media Presiden Prabowo Subianto ini kemudian melaporkan kasus tersebut kepada pihak berwenang.
Tips Menghindari Love Scamming
Kaspersky, perusahaan keamanan siber, memberikan beberapa tips untuk menghindari *love scamming*. Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Hindari menerima permintaan pertemanan dari orang asing di media sosial. Berhati-hatilah dan verifikasi identitas seseorang sebelum berinteraksi lebih lanjut.
- Jangan terlalu banyak membagikan informasi pribadi di media sosial atau kepada orang yang baru dikenal secara *online*. Privasi sangat penting untuk keamanan diri.
- Gunakan situs kencan yang bereputasi baik dan manfaatkan fitur *chatting* di dalam aplikasi tersebut. Jangan terburu-buru pindah ke aplikasi *chatting* lain.
- Tetap tenang dan waspada jika ada hal yang mencurigakan atau tidak konsisten. Perhatikan detail dan jangan mudah percaya.
- Berhati-hatilah terhadap pujian berlebihan dari orang asing. Pujian yang tidak wajar bisa menjadi tanda bahaya.
- Jangan terbuai oleh kebaikan seseorang yang baru dikenal secara *online*. Kebaikan semu sering kali menutupi niat jahat.
- Jangan kirim foto-foto pribadi kepada orang yang baru dikenal secara *online*. Lindungi privasi dan data pribadi Anda.
- Jangan klik tautan atau unduhan yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal. Ini bisa menjadi cara pelaku menyebarkan *malware* atau mencuri data.
- Jika ingin bertemu langsung dengan seseorang yang dikenal *online*, pastikan keluarga atau teman dekat Anda mengetahuinya. Bertemu di tempat umum dan beri tahu lokasi Anda.
- Jangan pernah mengirimkan uang, hadiah, atau informasi perbankan kepada orang yang baru dikenal secara *online*. Ini adalah langkah utama pelaku *love scamming* untuk menipu korban.
Tanda-Tanda Love Scamming
Pelaku *love scamming* sering kali memanfaatkan kelemahan emosional korban. Mereka membangun hubungan yang intens dalam waktu singkat, kemudian meminta uang dengan berbagai alasan.
Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
- Pelaku meminta uang dengan berbagai alasan, seperti biaya pelatihan kerja, masalah medis darurat, atau kebutuhan mendesak lainnya.
- Setelah menjalin hubungan dekat, pelaku akan mengajak berkomunikasi melalui jalur pribadi, seperti WhatsApp atau aplikasi *chatting* lainnya. Mereka akan menggunakan kata-kata romantis untuk manipulasi emosional.
- Pelaku akan banyak bertanya tentang kehidupan pribadi korban untuk membangun rasa percaya dan mencari celah untuk meminta uang.
- Cerita atau informasi yang disampaikan pelaku seringkali tidak konsisten dan sulit diverifikasi.
- Pelaku menggunakan foto profil yang sangat menarik, tetapi jejak digitalnya minim atau sulit ditemukan.
- Pelaku enggan melakukan panggilan video atau bertemu langsung, dengan alasan-alasan yang dibuat-buat, seperti sibuk atau introvert.
Kesimpulannya, *love scamming* merupakan kejahatan yang berbahaya dan perlu diwaspadai. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan memahami modus operandi pelaku, kita dapat melindungi diri dari kejahatan ini. Selalu utamakan verifikasi informasi dan jangan mudah percaya kepada orang asing yang baru dikenal secara *online*. Jika merasa ragu atau terancam, segera laporkan ke pihak berwajib.