Hilangkan 3 Penghancur Fokus Kerja: Rahasia Produktivitas Ahli Mental

Kemampuan fokus dan menyelesaikan pekerjaan terkadang terganggu berbagai faktor. Advokat kesehatan mental, Gayathri Arvind, mengungkap tiga hambatan utama yang seringkali luput dari perhatian.
Ia menjelaskan, penyebab utama kurangnya fokus seringkali berasal dari kebiasaan sehari-hari, kondisi biologis, dan lingkungan sekitar yang tak disadari.
“Anda ingin fokus, tetapi otak Anda malah melayang kemana-mana. Akhirnya, pekerjaan tak selesai dan Anda merasa lelah,” ujar Gayathri, seperti dikutip dari kanal YouTube Abhasa – Mental Health.
Otak Lelah Sebelum Memulai Aktivitas
Banyak orang tak menyadari otak mereka sudah terkuras sejak pagi. Aktivitas sederhana seperti mengecek ponsel atau memilih pakaian ternyata sangat membebani energi kognitif.
Scrolling tanpa tujuan, misalnya, merupakan aktivitas yang sangat merangsang otak secara berlebihan. Hal ini mirip seperti baterai ponsel yang cepat habis karena terlalu banyak aplikasi yang dibuka.
Untuk mengatasinya, kurangi pengambilan keputusan kecil di pagi hari. Hindari pula overstimulasi digital di awal hari, dan rencanakan tugas penting saat energi mental masih optimal.
Nutrisi Otak: Bukan Sekadar Kafein
Fokus tak hanya bergantung pada aplikasi produktivitas atau kafein. Kebutuhan dasar otak juga harus terpenuhi.
Otak hanya 2% dari berat badan, tetapi menyerap 20% energi harian tubuh. Asupan nutrisi yang tepat sangat penting untuk memproduksi energi tersebut.
Prioritaskan protein, lemak sehat (omega-3), dan mikronutrien seperti vitamin B, magnesium, dan seng. Hindari karbohidrat kosong dan lonjakan gula. Tidur cukup (7-8 jam) dan batasi paparan layar sebelum tidur.
Hidup dalam Mode Reaktif: Musuh Fokus
Di era digital, banyak orang terperangkap dalam “reaction mode”. Perhatian mereka sepenuhnya dikendalikan oleh notifikasi dan tuntutan eksternal.
Kemampuan fokus mendalam terganggu karena kita hanya bereaksi, bukan memilih untuk fokus. Sistem digital dirancang untuk menarik perhatian kita.
Latih fokus seperti melatih otot, sesi demi sesi. Jadwalkan waktu fokus seperti halnya rapat penting. Kurangi gangguan digital dan tanyakan pada diri sendiri, “Apakah ini layak menerima energi saya?”.
Fokus bukanlah hal alami, melainkan keterampilan yang bisa diasah. Bangunlah ruang mental dan digital untuk hadir sepenuhnya dalam aktivitas Anda. Dengan memperhatikan ketiga hal tersebut, fokus dan produktivitas akan meningkat secara signifikan.