Fadli Zon: Budaya, Fondasi Pembangunan Daerah yang Kuat

Menteri Kebudayaan Fadli Zon baru-baru ini memberikan paparan penting dalam Orientasi Kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2025 di IPDN Jatinangor, Jawa Barat. Beliau menekankan peran krusial kepemimpinan daerah dalam memajukan kebudayaan Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Menbud Fadli Zon mengajak para kepala daerah untuk tidak hanya fokus pada aspek administratif dan teknokratis, tetapi juga memandang kepemimpinan sebagai kepemimpinan budaya yang berakar pada kearifan lokal.
Pentingnya Kepemimpinan Budaya di Daerah
Menbud Fadli Zon menyatakan bahwa kepemimpinan daerah harus berlandaskan nilai-nilai luhur dan berwawasan budaya. Budaya bukan sekadar hiasan, melainkan fondasi pembangunan yang kokoh.
Beliau mengingatkan pentingnya Asta Cita ke-8, yaitu penguatan budaya dan karakter bangsa, sebagai pedoman moral dan spiritual dalam pembangunan. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia yang berkeadilan, berbudaya, dan berkelanjutan.
Dukungan kelembagaan di tingkat daerah sangat penting dalam upaya pemajuan budaya. Kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, swasta, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Merawat Keberagaman Budaya Indonesia
Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Negara ini terdiri dari 1.340 kelompok etnis dan 718 bahasa, mewakili sekitar 10 persen bahasa di dunia.
Menbud Fadli Zon mencontohkan Pesta Kesenian Bali sebagai bukti nyata keberagaman budaya Indonesia yang hidup dan lestari. Keberagaman ini harus dirawat dan dijaga sebagai kekuatan bangsa.
Kekayaan budaya tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Masing-masing daerah memiliki ciri khas budaya yang unik dan perlu dilestarikan.
Penguatan Peran Museum dan Lembaga Budaya Daerah
Menbud Fadli Zon juga menekankan pentingnya penguatan peran museum di daerah. Museum harus menjadi etalase peradaban yang memperlihatkan kekayaan budaya lokal, bukan sekadar tempat penyimpanan artefak.
Beliau berharap pemerintah daerah dapat memprioritaskan museum dan mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pengembangannya. Museum harus semenarik mungkin agar masyarakat tertarik untuk berkunjung dan belajar.
Selain itu, pelatihan bagi edukator, kurator, dan preservator museum juga penting untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya. Penguatan Dewan Kebudayaan atau Dewan Kesenian Daerah juga sangat krusial.
Optimalisasi Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) juga menjadi sorotan. Pemerintah daerah yang belum menerapkan PPKD didorong untuk segera menyusunnya sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017.
Penguatan tata kelola dan akuntabilitas kebudayaan melalui pemanfaatan indeks pemajuan kebudayaan sebagai indikator pembangunan daerah juga penting. Hal ini bertujuan agar pembangunan daerah terukur dan berkelanjutan.
Pembentukan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) di setiap daerah juga sangat penting. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya mewajibkan hal tersebut. Sayangnya, belum semua daerah memiliki TACB.
Menbud Fadli Zon mengajak seluruh kepala daerah untuk menjadi garda terdepan dalam memajukan kebudayaan. Dengan merawat keberagaman dan menjadikan budaya sebagai fondasi pembangunan, Indonesia dapat mewujudkan visi menjadi bangsa yang berbudaya dan maju.
Kerjasama dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta partisipasi aktif masyarakat, menjadi kunci keberhasilan dalam upaya pelestarian dan pengembangan budaya Indonesia. Harapannya, warisan budaya Indonesia akan tetap lestari dan menjadi kebanggaan bangsa di masa mendatang.