Jemaah Haji Akhirnya Terbang! Dua Kloter Mendarat Surabaya

Dua kloter jemaah haji Indonesia asal Surabaya, SUB 43 dan SUB 44, akhirnya pulang ke Tanah Air setelah sempat tertunda keberangkatannya. Penundaan ini disebabkan oleh alasan keamanan jalur udara akibat peningkatan ekskalasi di Timur Tengah. Kedua kloter akhirnya diterbangkan oleh Saudia Airlines dalam dua jadwal berbeda.
Kepulangan para jemaah ini membawa lega bagi keluarga yang menunggu di Indonesia. Selama penundaan, mereka ditampung di beberapa hotel di Jeddah dengan fasilitas dan konsumsi ditanggung maskapai sebagai bentuk kompensasi.
Kepulangan Dua Kloter Jemaah Haji Surabaya
Kloter SUB 44, berjumlah 376 jemaah dan empat petugas, terbang pada Selasa, 24 Juni 2025, pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS) dengan penerbangan Saudia Airlines SV 5440.
Kloter SUB 43, yang terdiri dari 380 jemaah, menyusul pada Kamis, 26 Juni 2025, pukul 01.00 WAS dengan penerbangan Saudia SV 5302.
Selama masa penundaan, jemaah haji ditempatkan di tujuh hotel berbeda di Jeddah. Penempatan ini dilakukan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan mereka.
Kepala Daerah Kerja Bandara Abdul Basir di Jeddah memastikan kondisi jemaah aman dan kebutuhan tercukupi. Petugas haji selalu mendampingi para jemaah di setiap hotel transit.
Imbas Peningkatan Eskalasi di Timur Tengah
Pembatalan penerbangan sebelumnya disebabkan oleh meningkatnya tensi politik di Timur Tengah. Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, menjelaskan hal tersebut di Makkah.
Hilman menyatakan bahwa ekskalasi tersebut mengakibatkan penundaan dan pembatalan beberapa penerbangan. Meskipun demikian, ia memastikan penerbangan selanjutnya masih dapat berjalan sesuai jadwal.
Maskapai yang digunakan sebagian besar menggunakan jalur aman melalui Oman. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir risiko akibat situasi politik yang tidak menentu.
Sebelum pembatalan, terdapat 21 jadwal penerbangan pemulangan gelombang I. Tujuh penerbangan telah dilakukan sebelum insiden pembatalan, sebagian mengalami keterlambatan.
Antisipasi dan Monitoring Kepulangan Jemaah Haji
PPIH Arab Saudi terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk KJRI, KBRI, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, dan maskapai. Koordinasi ini penting untuk memastikan kelancaran kepulangan jemaah haji.
Hilman menekankan pentingnya kerjasama dengan berbagai pihak dalam menangani situasi ini. Tidak hanya PPIH, tetapi juga perusahaan layanan di Makkah perlu bekerja sama.
Pemulangan jemaah haji gelombang I dari Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah akan berakhir pada 25 Juni 2025. Gelombang II dari Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz Madinah dimulai pada 26 Juni 2025.
PPIH terus memantau situasi di Arab Saudi mengingat masih ada lebih dari 100.000 jemaah haji Indonesia. Mereka berupaya menjaga ritme kepulangan sekitar 4.000-7.000 jemaah per hari.
Proses pemulangan jemaah haji akhirnya berjalan lancar berkat koordinasi yang baik antar berbagai pihak. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk persiapan penyelenggaraan haji di masa mendatang.