Rahasia Kemacetan Depok Terungkap: Temuan Mengejutkan ITDP

Jalan Raya Sawangan di Depok kerap menjadi titik kemacetan parah, terutama saat jam sibuk dan hari libur. Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia telah mengidentifikasi beberapa faktor penyebabnya. Studi mereka mengungkap ketergantungan yang tinggi pada kendaraan pribadi sebagai akar masalah utama.
Tingginya volume kendaraan pribadi di jalanan Depok menjadi biang keladi kemacetan. Hal ini menunjukkan perlunya solusi untuk mendorong penggunaan transportasi umum.
Keterbatasan Transportasi Publik di Depok
ITDP Indonesia melakukan analisis transportasi di Depok pada tahun 2023. Hasilnya mengejutkan: hanya 8 persen wilayah Depok yang terlayani transportasi publik yang andal dan berkualitas, seperti KRL, LRT Jabodebek, dan Transjakarta.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan kota-kota penyangga Jakarta lainnya. Sebagai perbandingan, Bogor memiliki 29 persen wilayahnya terlayani Trans Pakuan, dan Bekasi 16 persen dengan Trans Patriot. Perlu peningkatan signifikan di Depok.
Pentingnya Peningkatan Kualitas Transportasi Publik dan Infrastruktur Pendukung
Untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, perlu peningkatan aksesibilitas dan kualitas transportasi publik di Depok. Hal ini perlu dilakukan secara simultan dengan kebijakan yang membatasi penggunaan kendaraan pribadi.
Integrasi transportasi antar kota juga krusial. Meskipun KRL dan LRT Jabodebek telah menghubungkan Depok dan Jakarta, perlu pengembangan lebih lanjut. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah memperluas jangkauan Transjakarta hingga Bodetabek.
Rute Transjakarta D41 Sawangan-Lebak Bulus merupakan contoh positif. Namun, perencanaan mobilitas internal Depok masih perlu perbaikan. Reformasi sistem transportasi publik dan infrastruktur pendukung, seperti trotoar dan jalur sepeda, sangat penting.
Perbaikan Infrastruktur Pejalan Kaki
Fasilitas pejalan kaki yang memadai penting untuk mendukung mobilitas. Hanya membangun trotoar saja tidak cukup.
Trotoar harus dilengkapi dengan penyeberangan yang aman dan inklusif, termasuk pelican crossing dan penegakan hukum terhadap parkir liar.
Fasilitas ini perlu dibangun di sekitar halte transportasi publik agar aksesibilitas semakin mudah. Layanan angkutan umum pengumpan yang nyaman dan terjangkau, seperti Mikro Trans di Jakarta, juga diperlukan.
Upaya Pemerintah Kota Depok Mengatasi Kemacetan
Wali Kota Depok, Supian Suri, menyatakan komitmen untuk mengatasi kemacetan, khususnya di Jalan Raya Sawangan. Salah satu strateginya adalah pelebaran jalan melalui pembebasan lahan.
Pemerintah Kota Depok telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 80 miliar untuk pembebasan lahan di tahun ini. Pembebasan lahan juga akan dilakukan di Jalan Pemuda dan Jalan Engram.
Pembangunan infrastruktur di lokasi tersebut direncanakan untuk tahun 2026. Diharapkan upaya ini dapat mengurangi kemacetan di Jalan Raya Sawangan.
Supian Suri mengapresiasi rute baru Transjakarta Sawangan-Lebak Bulus. Ia berharap hal ini dapat mendorong peralihan dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.
Pemerintah Kota Depok juga berencana menambah jalur BISKITA dan mengajukan rute baru. Penambahan jalur dari Terminal Depok menuju LRT Harjamukti juga sedang diupayakan.
Kemacetan di Jalan Raya Sawangan merupakan permasalahan kompleks yang membutuhkan solusi terpadu. Peningkatan kualitas dan cakupan transportasi publik, diiringi dengan perbaikan infrastruktur pejalan kaki dan kebijakan pengendalian penggunaan kendaraan pribadi, merupakan kunci keberhasilan. Upaya Pemerintah Kota Depok dalam pelebaran jalan dan dukungan terhadap Transjakarta patut diapresiasi, namun perlu diimbangi dengan strategi jangka panjang yang lebih komprehensif untuk menciptakan sistem transportasi yang efisien dan berkelanjutan di Depok.