Berita

Dubes Iran: Serangan Sasar Militer Israel, Bukan Warga Sipil

Tegangnya Situasi Iran-Israel: Strategi Serangan Balasan dan Perang Propaganda

Ketegangan antara Iran dan Israel kembali meningkat tajam setelah pertukaran serangan rudal sejak 13 Juni 2025. Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, memberikan penjelasan mengenai strategi serangan balasan negaranya dan menyoroti taktik propaganda yang dilakukan Israel. Pernyataan-pernyataan Boroujerdi memberikan sudut pandang penting dalam memahami kompleksitas konflik yang sedang berlangsung.

Iran selalu memperhitungkan konsekuensi setiap serangan balasan terhadap Israel. Tujuan utama adalah mencegah eskalasi konflik menjadi perang yang lebih luas.

Strategi Serangan Presisi Iran

Menurut Duta Besar Boroujerdi, serangan Iran selalu menargetkan instalasi militer Israel. Pemukiman warga sipil, rumah sakit, dan sekolah secara tegas dihindari sebagai target serangan.

Hal ini, lanjut Boroujerdi, berbeda dengan tindakan Israel yang kerap menargetkan fasilitas sipil, termasuk rumah sakit di Iran. Ia mencontohkan serangan terhadap rumah sakit di wilayah Kemansyah.

Klaim Palsu Israel Mengenai Bunker

Israel sering mengklaim bahwa rumah sakit yang mereka serang digunakan sebagai tempat persembunyian Hamas. Boroujerdi membantah klaim ini dengan tegas, menyatakan bahwa tidak ada bukti keberadaan bunker di fasilitas-fasilitas tersebut.

Israel bahkan, menurut Boroujerdi, menyebarkan propaganda dengan mempublikasikan foto-foto palsu yang menunjukkan adanya tempat persembunyian Hamas di bawah rumah sakit. Ini adalah bagian dari strategi perang propaganda Israel.

Perang Propaganda Israel

Israel, menurut Boroujerdi, sangat mahir dalam menjalankan perang propaganda. Mereka berupaya menciptakan narasi bahwa mereka adalah korban dan menekankan dampak perang terhadap warga sipil Israel.

Narasi ini bertujuan untuk mempengaruhi opini publik internasional dan mendapatkan simpati global. Israel secara sistematis memanfaatkan media untuk menyebarkan propaganda mereka.

Tuduhan Terhadap Rumah Sakit Indonesia

Boroujerdi juga menyinggung tuduhan yang diajukan Israel terkait rumah sakit di Indonesia. Israel menuduh rumah sakit-rumah sakit tersebut digunakan oleh Hamas.

Klaim ini, kata Boroujerdi, sepenuhnya tidak berdasar dan merupakan bagian dari kampanye propaganda yang lebih luas. Tuduhan ini juga menunjukan betapa lihainya Israel dalam memanipulasi informasi.

Eskalasi Konflik dan Peran AS

Konflik Iran-Israel dimulai dengan serangan Israel pada 13 Juni 2025. Serangan Israel menargetkan berbagai lokasi strategis di Iran, termasuk depot rudal dan fasilitas nuklir.

Serangan balasan Iran menggunakan pesawat nirawak dan rudal yang berhasil menembus sistem pertahanan udara Iron Dome Israel. Keberhasilan ini menjadi bukti kemampuan militer Iran.

Keterlibatan Amerika Serikat

Amerika Serikat, belakangan ini, terlibat dalam konflik dengan membantu Israel menyerang Iran. Keterlibatan AS semakin memperumit situasi dan meningkatkan potensi eskalasi konflik.

Hal ini tentunya meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik dan dampak regional yang lebih besar. Peran AS dalam konflik ini perlu diperhatikan dengan seksama.

Sebagai kesimpulan, konflik Iran-Israel menunjukkan kompleksitas yang melibatkan strategi militer, propaganda, dan kepentingan global. Pernyataan Duta Besar Boroujerdi memberikan perspektif penting dalam memahami situasi yang sedang berlangsung, namun tentunya perlu dianalisis lebih lanjut dengan mempertimbangkan berbagai sumber informasi yang kredibel dan independen. Penting untuk memahami bahwa situasi ini terus berkembang dan membutuhkan pemantauan yang cermat. Ke depan, peran diplomasi internasional untuk meredakan ketegangan dan mencegah eskalasi konflik sangatlah krusial.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button