Elon Musk Pecat Eksekutif Tesla: Pasar Otomotif Lesu?
Tesla tengah menghadapi badai. Penjualan yang merosot di pasar-pasar utama dunia memaksa perusahaan untuk mengambil langkah drastis. Salah satu konsekuensinya adalah pemecatan seorang eksekutif kunci.
Omead Afshar, Wakil Presiden yang bertanggung jawab atas Operasi Tesla di Amerika Utara dan Eropa, dipecat oleh CEO Elon Musk. Ini menunjukkan tekanan internal yang semakin meningkat di perusahaan mobil listrik raksasa tersebut.
Pemecatan Eksekutif dan Penurunan Penjualan
Baik Elon Musk, Tesla, maupun Afshar sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait pemecatan ini. Informasi tersebut berdasarkan laporan dari TechCrunch.
Penurunan penjualan Tesla di Eropa cukup signifikan. Selama lima bulan terakhir, penjualan terus menurun hingga mencapai penurunan 41% year-on-year pada Mei 2025.
Situasi di Amerika Utara juga tidak jauh lebih baik. Analis memprediksi penurunan pengiriman yang besar pada kuartal kedua tahun 2025, diperkirakan mencapai 18% year-on-year.
Secara global, pengiriman Tesla diprediksi turun setidaknya 10% pada kuartal tersebut. Kondisi ini terjadi bersamaan dengan penurunan saham perusahaan sebesar 19% sepanjang tahun ini.
Ironisnya, penjualan kendaraan listrik secara keseluruhan di Eropa justru meningkat 15,4% pada Mei 2025. Ini mengindikasikan masalah Tesla bukan karena lesunya pasar, melainkan faktor internal dan eksternal spesifik yang sedang dihadapi.
Persaingan Ketat dari Merek Tiongkok
Salah satu faktor penyebab penurunan penjualan Tesla adalah persaingan yang semakin ketat dari produsen mobil listrik Tiongkok. BYD dan SAIC, misalnya, mencatat pertumbuhan penjualan yang sangat pesat di Eropa.
Kedua perusahaan tersebut berhasil merebut pangsa pasar secara signifikan di Benua Biru. Bahkan, Skoda berhasil mengungguli Tesla dalam penjualan mobil listrik di bulan Mei 2025.
Skoda mencatatkan penjualan 14.920 unit, sementara Tesla hanya 14.055 unit. Ini menunjukkan betapa kuatnya tekanan kompetitif yang dihadapi Tesla.
Krisis Citra dan Dampak Aksi Politik Elon Musk
Tesla juga menghadapi apa yang disebut “krisis citra”. Keterlibatan Elon Musk dalam politik, khususnya dukungannya terhadap partai sayap kanan dan perannya di Department of Government Efficiency Amerika Serikat, menimbulkan kontroversi.
Kontroversi tersebut memicu demonstrasi dan penurunan reputasi Tesla di Eropa. Hal ini berdampak negatif pada penjualan dan persepsi publik terhadap merek tersebut.
Aksi-aksi politik Elon Musk yang kontroversial tersebut perlu dipertimbangkan sebagai faktor yang turut berkontribusi terhadap penurunan penjualan Tesla. Hal ini menjadi pelajaran penting bagi perusahaan dalam mengelola citra publik CEO mereka.
Secara keseluruhan, permasalahan Tesla saat ini merupakan gabungan dari faktor internal dan eksternal. Penurunan penjualan yang signifikan, persaingan yang ketat dari produsen Tiongkok, dan krisis citra akibat kontroversi Elon Musk, semua berakumulasi menjadi tantangan besar yang dihadapi oleh perusahaan ini. Bagaimana Tesla akan mengatasi badai ini dan kembali ke jalur pertumbuhan akan menjadi perhatian utama di masa mendatang.




