Istri Menteri UMKM ke Eropa: Biaya Pribadi, Tanpa Anggaran Negara
Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, baru-baru ini memberikan klarifikasi terkait perjalanan istrinya ke Eropa. Perjalanan ini menjadi sorotan publik setelah beredar surat yang diduga meminta fasilitas dan pendampingan dari beberapa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
Maman membantah tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa seluruh biaya perjalanan istrinya ditanggung secara pribadi. Tujuan perjalanan adalah untuk mendampingi anaknya yang mengikuti pertandingan misi budaya di Eropa.
Klarifikasi Menteri Maman Abdurrahman Terkait Perjalanan Istrinya ke Eropa
Maman Abdurrahman memberikan klarifikasi di Gedung Merah Putih KPK pada Jumat (4/7/2025). Ia menekankan bahwa tidak ada satu rupiah pun dana negara yang digunakan untuk perjalanan tersebut.
Ia menunjukkan bukti pembayaran tiket pesawat dan akomodasi lainnya yang berasal dari rekening pribadi istrinya. Bukti-bukti tersebut telah diserahkan kepada KPK.
Pembayaran, menurut Maman, telah dilakukan sejak Mei 2025. Hal ini menunjukkan tidak ada niat untuk memanfaatkan fasilitas negara. KPK menerima penjelasan dan klarifikasi tersebut.
Tujuan Perjalanan dan Aktivitas Istri Menteri di Eropa
Istri Menteri Maman Abdurrahman berangkat ke Eropa untuk mendampingi putra mereka yang mengikuti kegiatan pertandingan misi budaya sekolah. Kegiatan ini merupakan agenda rutin sekolah.
Anaknya yang duduk di kelas I SMP mewakili sekolah dalam acara tersebut. Perjalanan ini sepenuhnya dibiayai secara pribadi.
Tanggapan KPK dan Harapan Menteri Maman Abdurrahman
Maman Abdurrahman menyatakan bahwa ia datang ke KPK atas inisiatif sendiri untuk memberikan klarifikasi dan bukti-bukti yang dibutuhkan. Langkah ini sebagai bentuk pertanggungjawabannya.
KPK menerima penjelasan dan bukti yang diberikan Maman dengan baik. Maman berharap klarifikasi ini dapat mengakhiri polemik dan kesalahpahaman yang beredar di masyarakat.
Surat yang viral di media sosial dan ditujukan ke beberapa KBRI di Eropa tertanggal 30 Juni 2025. Surat tersebut meminta pendampingan dan fasilitas selama kunjungan ke beberapa negara, termasuk Turki, Bulgaria, Belgia, Prancis, Swiss, dan Italia.
Beredarnya surat tersebut menimbulkan kontroversi dan dugaan penyalahgunaan wewenang atau jabatan. Maman berharap klarifikasi ini dapat meluruskan persepsi publik.
Maman menegaskan komitmennya untuk bertanggung jawab atas isu yang melibatkan dirinya dan keluarga. Ia berharap kejadian ini tidak lagi dipermasalahkan.
Dengan menyerahkan bukti pembayaran kepada KPK, Maman berharap transparansi dan akuntabilitasnya sebagai menteri dapat dibuktikan. Ia juga berharap agar publik dapat memahami situasi sebenarnya.
Ke depannya, diharapkan akan ada peningkatan transparansi dalam pengelolaan keuangan pribadi para pejabat publik. Hal ini penting untuk mencegah munculnya dugaan penyalahgunaan wewenang atau jabatan.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya menjaga integritas dan etika dalam kehidupan publik, khususnya bagi para pejabat negara. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci untuk membangun kepercayaan publik.




