Berita

BRICS: China Dorong Kerja Sama Global, Kuatkan Peran Mitra

BRICS, akronim dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, semakin menegaskan posisinya sebagai kekuatan global yang signifikan. Dengan China sebagai penggerak utama, blok ini mendorong kerja sama dan reformasi dalam tatanan dunia internasional.

Keanggotaan Indonesia sebagai anggota ke-11 BRICS pada awal 2025 semakin memperkuat blok ini, yang kini menjadi representasi utama negara-negara Global Selatan. Populasi gabungan anggota BRICS mencapai 3,3 miliar jiwa, lebih dari 40% populasi dunia.

Fokus Lima Bidang Utama Kerja Sama BRICS

China mendorong fokus pada lima bidang utama dalam kerja sama BRICS. Kelima bidang tersebut adalah keamanan, inovasi, pembangunan hijau, tata kelola global, dan pertukaran antar masyarakat.

Perdana Menteri China, Li Qiang, akan hadir di KTT BRICS 2025 di Rio de Janeiro. Ia akan membawa semangat memperkuat kerja sama dan mencari solusi atas kompleksitas tantangan global.

China juga berperan penting dalam pembentukan New Development Bank (NDB) pada 2015. Bank ini berbasis di Shanghai dan mendanai proyek-proyek penting di negara-negara anggota BRICS.

NDB telah menyetujui pendanaan sekitar 120 proyek dengan nilai total US$ 40 miliar. Proyek-proyek ini mencakup pengembangan infrastruktur energi di China hingga modernisasi transportasi di Afrika Selatan.

BRICS dan Sistem Kerja Sama Internasional

Ekonomi global menghadapi risiko resesi dan ketidakpastian pasar. Kebijakan tarif proteksionis semakin memperkuat desakan BRICS terhadap multilateralisme.

China dan negara-negara BRICS lainnya mendorong sistem kerja sama internasional. Sistem ini memungkinkan negara-negara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.

Pendanaan proyek pembangunan dalam mata uang lokal, yang didorong China melalui NDB, menjadi alternatif penting. Alternatif ini mengurangi ketergantungan pada sistem dolar AS yang dinilai tidak stabil.

China juga aktif berperan dalam bidang keamanan. China berpartisipasi aktif dalam kelompok “Friends for Peace”, yang dibentuk pada 2024 bersama Brasil dan negara-negara Global Selatan lainnya.

Kelompok ini bertujuan menyelesaikan krisis Ukraina. Peran aktif China menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas global.

BRICS dan Stabilitas Kawasan Timur Tengah

Dengan keanggotaan negara-negara kunci Timur Tengah seperti Mesir, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi, BRICS memiliki potensi besar. Potensi ini terletak pada peran penyeimbang untuk menciptakan stabilitas di kawasan yang rentan konflik.

Konflik Israel-Hamas dan ketegangan Israel-Iran adalah contoh tantangan di kawasan tersebut. BRICS dapat menjadi kekuatan penyeimbang untuk meredakan ketegangan.

BRICS kini telah berkembang melampaui kerja sama ekonomi. BRICS juga menjadi pusat solidaritas dan kekuatan kolektif negara berkembang di panggung dunia.

Agar tetap relevan, BRICS perlu beradaptasi dan memperkuat perannya. Adaptasi ini penting di tengah perubahan geopolitik yang dinamis dan cepat.

Ke depan, peran BRICS dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan patut dinantikan. Peran aktif China sebagai motor penggerak kerja sama dalam BRICS akan sangat menentukan arah perkembangan blok ini.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button