Jordi Amat Persija: Bisakah Ia Kembali ke Timnas Garuda?
Kepindahan Jordi Amat ke Persija Jakarta untuk musim 2025/2026 menimbulkan gelombang kejutan dan pertanyaan besar, terutama menyangkut masa depannya bersama Timnas Indonesia. Meskipun langkah ini disambut positif oleh penggemar sepak bola domestik, konsekuensi negatif terhadap karier internasionalnya patut dipertimbangkan. Pertimbangan ini terutama muncul dari perubahan dinamika pemanggilan pemain Timnas di era Shin Tae-yong dan kini Justin Kluivert.
Potensi Penurunan Status Jordi Amat di Timnas Indonesia
Keputusan Jordi Amat bergabung dengan Persija berpotensi menurunkan statusnya di skuad utama Timnas Indonesia. Tren pemanggilan pemain diaspora yang berkiprah di liga-liga Eropa lebih dominan dibanding pemain yang bermain di liga domestik.
Pemain seperti Elkan Baggott, Sandy Walsh, Jay Idzes, dan Justin Hubner menjadi andalan karena pengalaman mereka di kompetisi Eropa yang lebih kompetitif. Liga 1 Indonesia, meskipun terus berkembang, masih dianggap berada di bawah liga-liga top Eropa.
Tantangan Kompetisi dan Performa Jordi Amat
Jika Jordi Amat tidak mampu mempertahankan performa terbaiknya di Persija, kemungkinan besar ia akan tersisih dari timnas. Munculnya pemain muda lokal atau diaspora dengan kualitas lebih baik juga akan menjadi tantangan besar baginya.
Meskipun Jordi Amat masih memiliki kualitas dan pengalaman internasional yang mumpuni, pertanyaan mengenai ambisinya mulai mengemuka. Keputusannya menolak tawaran dari klub-klub luar negeri menimbulkan spekulasi.
Prioritas Karier dan Masa Depan di Timnas
Dalam wawancara dengan kanal YouTube resmi Persija, Jordi Amat mengkonfirmasi menerima tawaran dari klub Arab Saudi dan beberapa klub di Spanyol. Namun, ia menegaskan bahwa prioritas utamanya adalah bermain di Indonesia.
Keputusan ini dapat diartikan sebagai sinyal bahwa Jordi Amat memilih kenyamanan dan mengutamakan karier di dalam negeri, daripada mengejar tantangan di level tertinggi. Di usia 33 tahun, prioritas ini memang masuk akal dari sudut pandang pribadi.
Implikasi terhadap Tim Nasional
Namun, dari perspektif Timnas Indonesia, pilihan ini mengurangi intensitas kompetisi yang dihadapi Jordi Amat. Hal ini berpotensi mempengaruhi kualitas permainannya di level internasional.
Pelatih kepala Timnas, Justin Kluivert, telah menekankan pentingnya konsistensi performa dan intensitas kompetisi. Meskipun terbuka terhadap pemain dari liga lokal, performa di kompetisi luar negeri tetap menjadi tolok ukur utama.
Performa Jordi Amat di Persija akan menjadi penentu segalanya. Kemampuannya untuk mempertahankan performa puncak dan bersaing dengan pemain-pemain muda berbakat akan sangat menentukan peluangnya untuk terus membela Timnas Indonesia.
Pilihan Jordi Amat untuk bermain di Persija merupakan keputusan yang kompleks dengan implikasi baik positif maupun negatif. Sementara itu memberikan keuntungan bagi klub domestik, ini juga menghadirkan tantangan bagi karier internasionalnya di masa depan. Waktu akan membuktikan apakah keputusan ini menguntungkan bagi dirinya dan Timnas Indonesia.




