Olahraga

Nasib 4 Pemain Keturunan: Amat & Shayne Dapat Klub, Sisanya?

Dua pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Jordi Amat dan Shayne Pattynama, telah menemukan klub baru setelah masa depan mereka sempat menjadi pertanyaan. Kabar ini menghadirkan angin segar bagi pendukung sepak bola Tanah Air. Namun, di sisi lain, nasib empat pemain keturunan lainnya masih belum jelas, mereka masih berstatus tanpa klub.

Kontras antara keberhasilan dua pemain naturalisasi ini dengan ketidakpastian pemain keturunan lainnya menunjukkan dinamika dunia sepak bola profesional yang penuh tantangan. Mari kita telusuri lebih lanjut perjalanan karier mereka masing-masing.

Jordi Amat Resmi Bergabung dengan Persija Jakarta

Setelah kontraknya bersama Johor Darul Ta’zim (JDT) berakhir pada 30 Juni 2025, Jordi Amat akhirnya resmi menandatangani kontrak dengan Persija Jakarta.

Sebelumnya, banyak spekulasi beredar mengenai klub yang akan menjadi pelabuhan baru bek tangguh berdarah Spanyol-Indonesia ini. Bahkan, ada rumor yang menyebutkan ia akan kembali ke Eropa dan bermain di beberapa klub Spanyol.

Namun, pemain berusia 33 tahun itu memutuskan untuk melanjutkan kariernya di Liga 1 Indonesia bersama Macan Kemayoran. Keputusan ini tentu disambut antusias oleh pendukung Persija.

Kehadiran Jordi Amat diyakini akan memperkuat lini pertahanan Persija. Pengalamannya bermain di level internasional akan sangat berharga bagi tim.

Dengan bergabungnya Jordi Amat, persaingan memperebutkan posisi di tim utama Persija akan semakin ketat. Hal ini bisa menjadi motivasi bagi pemain lain untuk meningkatkan performa mereka.

Shayne Pattynama Merapat ke Buriram United

Shayne Pattynama, bek kiri Timnas Indonesia, juga telah menemukan klub barunya. Ia resmi bergabung dengan Buriram United, klub raksasa asal Thailand yang dikenal sebagai “Thunder Castle”.

Pengumuman resmi dilakukan melalui akun Instagram Buriram United pada Senin, 7 Juli 2025. Klub tersebut menyatakan Shayne akan memperkuat kuota pemain ASEAN dalam tim.

Shayne Pattynama bergabung dengan Buriram United sebagai pemain bebas transfer setelah kontraknya bersama KAS Eupen berakhir. Di klub Belgia tersebut, ia telah tampil dalam 23 pertandingan di berbagai ajang.

Meskipun demikian, Shayne belum menampilkan performa yang konsisten selama di KAS Eupen. Bahkan, klub tersebut harus terdegradasi ke divisi dua Liga Belgia pada musim 2024/2025.

Perpindahan Shayne ke Buriram United diharapkan menjadi langkah baru dalam kariernya. Ia akan mendapat kesempatan untuk membuktikan kemampuannya di liga yang kompetitif.

Nasib Empat Pemain Keturunan Masih Menggantung

Berbeda dengan Jordi Amat dan Shayne Pattynama, empat pemain keturunan lainnya masih belum menemukan klub baru dan berstatus bebas transfer. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai masa depan mereka di dunia sepak bola profesional.

Ketidakpastian ini tentu membuat para pemain tersebut berada dalam situasi yang sulit. Mereka harus bersaing keras untuk mendapatkan tempat di klub yang sesuai dengan kemampuan dan ambisi mereka.

Kegagalan mengamankan kontrak dengan klub baru dapat berdampak signifikan pada karier sepak bola mereka. Oleh karena itu, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk membantu para pemain ini.

Semoga keempat pemain keturunan ini dapat segera menemukan klub dan melanjutkan karier sepak bola mereka dengan gemilang. Keberadaan mereka sangat dibutuhkan untuk memperkuat kekuatan Timnas Indonesia di masa mendatang.

Secara keseluruhan, perjalanan karier Jordi Amat dan Shayne Pattynama menunjukkan dinamika yang menarik dalam sepak bola profesional. Sementara itu, nasib empat pemain keturunan lainnya mengingatkan kita akan tantangan dan persaingan ketat yang harus dihadapi para pemain untuk mencapai kesuksesan. Semoga mereka semua dapat menemukan jalan terbaik dalam karier sepak bola mereka.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button