Berita

Waspada! Cuaca Ekstrem Sepekan Depan, BMKG Beri Peringatan

Indonesia kembali dilanda cuaca ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi kondisi ini akan berlangsung setidaknya selama seminggu ke depan.

Tidak hanya terpusat di Jakarta dan Jawa Barat, potensi cuaca ekstrem diperkirakan akan meluas ke berbagai wilayah Indonesia, termasuk wilayah tengah dan timur.

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG: Sepekan Ke Depan

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang akan berlangsung hingga setidaknya seminggu mendatang.

Ia menekankan bahwa dampaknya tidak hanya dirasakan di Jawa Barat dan DKI Jakarta, namun berpotensi meluas ke seluruh wilayah Indonesia secara bertahap.

Dwikorita mengimbau pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem ini.

Bukan hanya sekedar waspada, tetapi benar-benar bersiaga menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.

Langkah Antisipasi Cuaca Ekstrem: Monitoring dan Kerjasama Antar Lembaga

BMKG secara aktif memonitor dan memberikan informasi cuaca terkini kepada pemerintah daerah.

Informasi ini disebarluaskan melalui berbagai jalur, termasuk grup WhatsApp dan pertemuan langsung.

Kerjasama dengan instansi terkait di daerah juga dimaksimalkan untuk memastikan informasi sampai kepada masyarakat.

Dwikorita menjelaskan pentingnya pemantauan informasi cuaca dari BMKG sebagai langkah antisipasi.

Peringatan dini cuaca ekstrem telah dikeluarkan sejak 28 Juni dan diperbaharui secara berkala setiap tiga hari.

Peringatan dini terakhir dikeluarkan pada 3 Juli dan berlaku hingga 11 Juli 2025.

Koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga sangat penting.

Kerjasama ini memungkinkan langkah-langkah antisipasi yang lebih efektif, misalnya membersihkan saluran air untuk mencegah banjir.

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC): Upaya Mengendalikan Hujan Ekstrem

Hujan lebat yang menyebabkan banjir di wilayah Jabodetabek mendorong pemerintah untuk mengambil langkah nyata.

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) resmi digelar pada 7 Juli hingga 11 Juli 2025.

Direktur Operasional Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, mengumumkan secara langsung pelaksanaan OMC ini.

OMC merupakan upaya untuk mengurangi intensitas hujan dan meminimalisir dampak negatif cuaca ekstrem.

Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir dan kerugian yang ditimbulkan oleh hujan lebat.

Pemerintah berkomitmen untuk terus memantau situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi masyarakat.

BMKG dan pemerintah daerah akan terus berkoordinasi untuk memastikan informasi dan antisipasi terkoordinasi dengan baik.

Keselamatan dan kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas utama dalam menghadapi cuaca ekstrem ini.

Semoga dengan upaya bersama ini, dampak negatif cuaca ekstrem dapat diminimalisir.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button