Olahraga

Drama Spalletti: Kronologi Pemecatan Pelatih Timnas Italia

Luciano Spalletti, pelatih Timnas Italia, secara mengejutkan memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Keputusan ini diambil setelah serangkaian hasil buruk dan gejolak di internal tim. Spalletti, yang ditunjuk pada 1 September 2023 menggantikan Roberto Mancini, hanya mampu memimpin Gli Azzurri selama beberapa bulan.

Performa Timnas Italia di bawah arahan Spalletti memang jauh dari kata memuaskan. Berbagai faktor berkontribusi terhadap keputusan pelatih berusia 66 tahun ini untuk meninggalkan kursi kepelatihan.

Penampilan Timnas Italia yang Inkonsisten

Dalam enam laga awal kualifikasi Euro 2024, Italia hanya meraih tiga kemenangan, dua imbang, dan satu kekalahan.

Meskipun lolos ke putaran final Euro 2024 sebagai runner-up Grup C, perjalanan mereka di turnamen tersebut berakhir di babak 16 besar setelah dikalahkan Swiss 0-2.

Gejolak di Ruang Ganti Timnas Italia

Kegagalan di Euro 2024 memicu kritik pedas terhadap Spalletti. Ia dianggap kurang mampu memimpin tim dan membangun harmoni di dalam skuad.

Laporan dari La Repubblica menyebutkan adanya ketidaksepakatan mengenai strategi latihan, taktik pertandingan, dan pemilihan pemain. Situasi di ruang ganti pun disebut memanas.

Walaupun Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) masih memberikan dukungan, tekanan terhadap Spalletti terus meningkat.

Rentetan Hasil Buruk di UEFA Nations League

Nasib buruk Spalletti berlanjut di UEFA Nations League 2024/2025. Italia lolos ke perempat final sebagai runner-up Grup 2, namun kemudian dikalahkan Jerman dengan agregat 4-5.

Spalletti sendiri mengakui kekecewaannya terhadap performa tim. Ia menyoroti kurangnya semangat juang dari para pemainnya.

Pernyataan Spalletti “Sulit bagi seorang pelatih melihat pemainnya tidak merasakan pertandingan ini sebagai momen yang penuh kegembiraan. Jika Anda takut maka Anda sudah menderita bahkan sebelum sesuatu terjadi,” menjadi gambaran suasana hati di dalam tim.

Kekalahan dari Norwegia dan Pengunduran Diri

Puncaknya, Italia menelan kekalahan telak 0-3 dari Norwegia di kualifikasi Piala Dunia 2026. Kekalahan ini menjadi titik balik yang menentukan.

Setelah laga tersebut, terjadi pertemuan antara Spalletti dan Presiden FIGC, Gabriele Gravina. Spalletti mengetahui bahwa dirinya akan dipecat.

Alih-alih dipecat, Spalletti memilih untuk mengundurkan diri. Pengunduran diri ini diumumkan setelah pertandingan melawan Moldova.

Pesan Perpisahan Spalletti

Dalam konferensi pers, Spalletti mengungkapkan kekecewaannya namun tetap menunjukkan rasa hormat kepada tim.

Ia mengaku mencintai timnas Italia dan pekerjaan sebagai pelatih, namun menerima keputusan untuk mengakhiri kontraknya.

Spalletti mencatat rata-rata 1,7 poin per pertandingan selama 23 laga memimpin Timnas Italia. Catatan ini terdiri dari 11 kemenangan, 6 imbang, dan 6 kekalahan.

Kepergian Spalletti meninggalkan pertanyaan besar mengenai masa depan Timnas Italia. FIGC harus segera mencari pengganti yang tepat untuk membimbing Gli Azzurri meraih kesuksesan di masa depan. Tantangan berat menunggu siapapun yang ditunjuk menggantikannya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button