Berita

Akses Wae Rebo Lumpuh! Jembatan Jebol Terjangan Banjir Rob NTT

Banjir rob menerjang Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (12/6/2025). Akibatnya, Jembatan Nanga Kalo di Desa Borik, Kecamatan Satar Mese Barat, ambruk. Kejadian ini memutus akses vital menuju destinasi wisata populer, Kampung Adat Wae Rebo.

Kerusakan jembatan tersebut signifikan. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat tak mampu melintas, membuat akses menuju Wae Rebo terputus total.

Jembatan Nanga Kalo Ambruk Akibat Banjir Rob

Konfirmasi mengenai penyebab ambruknya jembatan datang langsung dari Kapolsek Lembor, Ipda Vinsen Bagus. Ia menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diterima, banjir rob menjadi penyebab utama kerusakan tersebut.

Foto dan video yang beredar di media sosial memperlihatkan kondisi jembatan yang memprihatinkan. Bahu jembatan tampak jebol, meninggalkan celah besar yang mustahil dilalui kendaraan.

Akses ke Wae Rebo dan Pulau Mules Terputus

Penutupan akses jalan Nangalili – Dintor berdampak luas. Bukan hanya Wae Rebo, akses ke Pulau Mules pun terhambat.

Kondisi ini tentunya menimbulkan kesulitan bagi wisatawan dan warga setempat. Aktivitas ekonomi dan pariwisata di sekitar lokasi terdampak secara langsung.

Imbauan Kepada Wisatawan dan Pengguna Jalan

Pihak kepolisian mengimbau agar wisatawan dan pengguna jalan menghindari jalur tersebut untuk sementara waktu.

Jembatan Nanga Kalo saat ini dinyatakan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat, dan bahkan kendaraan roda dua pun dihimbau untuk mencari jalur alternatif.

Polisi terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempercepat perbaikan jembatan. Upaya evakuasi dan pengamanan jalur alternatif juga tengah dilakukan.

Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat Wae Rebo merupakan destinasi wisata unggulan NTT. Pemulihan akses jalan menjadi prioritas utama agar sektor pariwisata setempat tetap berjalan. Perbaikan infrastruktur pasca bencana alam menjadi hal yang krusial untuk memastikan keberlangsungan sektor pariwisata dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Selain upaya perbaikan jembatan, pemerintah daerah juga perlu mempertimbangkan langkah-langkah mitigasi bencana untuk mengurangi risiko kerusakan infrastruktur serupa di masa mendatang. Hal ini termasuk studi kelayakan infrastruktur yang lebih kuat dan tangguh terhadap bencana alam, serta sistem peringatan dini yang efektif.

Kejadian ini sekali lagi menyoroti pentingnya infrastruktur yang kokoh dan sistem manajemen bencana yang terintegrasi untuk mendukung sektor pariwisata dan kesejahteraan masyarakat. Semoga perbaikan jembatan segera terlaksana dan akses ke Wae Rebo dapat kembali pulih.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button