Serangan Iran ke Israel: Putra Mahkota Tantang Khamenei?

Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat tajam menyusul serangan rudal yang dilaporkan menghantam pusat teknologi militer di Israel. Insiden ini mendominasi berita global, diikuti oleh seruan Putra Mahkota Iran, Reza Pahlavi, yang mengajak militer Iran untuk memberontak melawan Ayatollah Ali Khamenei.
Perang antara Israel dan Iran yang telah berlangsung sejak Jumat lalu juga menjadi sorotan utama. Konflik ini telah menimbulkan korban jiwa di kedua belah pihak, dan memicu kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut.
Serangan Rudal Iran ke Institut Sains Weizmann
Sebuah rudal Iran dilaporkan menghantam Institut Sains Weizmann di Rehovot, Israel, pada Minggu dini hari. Serangan ini menyebabkan kebakaran di setidaknya satu gedung laboratorium.
Laporan media Ibrani menyebutkan kekhawatiran akan adanya korban jiwa diantara para ilmuwan dan staf yang mungkin terjebak di dalam gedung yang terbakar. The New York Times juga memberitakan insiden ini.
Seruan Pemberontakan dari Putra Mahkota Iran, Reza Pahlavi
Di tengah konflik yang memanas, Putra Mahkota Iran, Reza Pahlavi, menyerukan kepada militer Iran untuk memberontak melawan pemerintahan Ayatollah Ali Khamenei. Pahlavi menyalahkan Khamenei atas keterlibatan Iran dalam perang dengan Israel.
Menurut Pahlavi, perang tersebut tidak menguntungkan rakyat Iran. Ia merupakan putra dari Shah terakhir Iran, Mohammad Reza Shah Pahlavi.
Hingga hari ketiga perang, korban tewas di Iran mencapai 128 orang, sementara di Israel tercatat 13 orang. Angka ini diprediksi akan terus meningkat.
Analisis Respon Iran dan Serangan Balasan
Respons Iran terhadap serangan Israel ini berbeda dari respon Irak dan Suriah pada tahun 1981 dan 2007 ketika reaktor nuklir mereka diserang. Iran memberikan respons yang cepat dan berani.
Secara strategis, respon Iran ini mirip dengan respon Vladimir Putin setelah Ukraina melancarkan serangan drone ke beberapa pangkalan militer Rusia. Meskipun ada keterbatasan teknis, Iran menunjukkan kekuatannya.
Kegagalan Sistem Pertahanan Udara Israel dan Rudal Haj Qassem
Iran dilaporkan menggunakan rudal balistik berpemandu jenis baru, Haj Qassem, dalam serangan ke Israel. Rudal ini dilaporkan mampu menembus pertahanan udara Iron Dome milik Israel.
Namun, Israel membantah klaim tersebut, menyatakan bahwa Iran menggunakan rudal yang sama seperti pada pertempuran April dan Oktober 2024. Al Jazeera memberitakan bahwa rudal Haj Qassem berhasil lolos dari pertahanan udara Israel.
Misteri Kursi 11A: Keselamatan Dua Penumpang dalam Kecelakaan Pesawat
Seorang penumpang selamat dari kecelakaan pesawat Air India pada Kamis lalu. Yang menarik, penumpang tersebut duduk di kursi 11A.
Kejadian ini mengingatkan publik pada insiden serupa pada tahun 1998, dimana penyanyi Thailand, Ruangsak “James” Loychusak, juga selamat dari kecelakaan pesawat saat duduk di kursi 11A. Dari 242 penumpang, hanya satu yang selamat.
Situasi di Timur Tengah tetap tegang dan penuh ketidakpastian. Serangan rudal Iran, seruan pemberontakan, dan efektivitas rudal baru Haj Qassem menambah kompleksitas konflik Israel-Iran. Misteri kursi 11A menjadi catatan menarik di tengah tragedi yang terjadi. Perkembangan selanjutnya perlu dipantau dengan seksama.