Trump Tinggalkan G7: Perang Iran-Israel Mengancam Dunia?

Presiden Amerika Serikat Donald Trump meninggalkan KTT G7 di Kanada sehari lebih awal, imbas eskalasi konflik Israel-Iran. Keputusan mendadak ini diambil setelah makan malam dengan para pemimpin negara lain, seperti yang diumumkan Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt melalui X (sebelumnya Twitter). Kepergian Trump menimbulkan ketegangan di antara para pemimpin G7, terutama karena penolakannya menandatangani pernyataan bersama.
Pernyataan bersama tersebut, yang digagas oleh para pejabat Eropa, menyerukan de-eskalasi konflik Israel-Iran. Dokumen ini mengakui hak Israel untuk membela diri sekaligus menekankan bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir. Trump, yang kerap mempertanyakan manfaat organisasi multilateral seperti G7, memilih untuk tidak menandatanganinya.
Penolakan Trump atas Pernyataan Bersama G7
Gedung Putih mengeluarkan pernyataan resmi yang menjelaskan bahwa AS di bawah kepemimpinan Trump tetap berkomitmen untuk perdamaian dunia dan mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir. Namun, penolakan Trump atas pernyataan bersama menunjukkan perbedaan pandangan dengan sekutu-sekutunya terkait penanganan konflik. Keengganan ini semakin memperkuat citra Trump sebagai pemimpin yang lebih memprioritaskan kepentingan nasional AS daripada kerja sama internasional.
Eskalasi Konflik Israel-Iran
Ketegangan di Timur Tengah meningkat tajam setelah serangan Israel ke Teheran pada Jumat, 13 Juni 2025. Serangan tersebut menargetkan sejumlah fasilitas nuklir dan militer Iran. Balasan dari Iran pun tak terelakkan. Sejumlah serangan drone dan rudal menghantam wilayah Israel pada Jumat malam dan Sabtu pagi.
Angkatan Udara Israel kemudian melancarkan serangan balasan yang menargetkan pertahanan udara Iran, termasuk lokasi peluncuran rudal. Tujuannya untuk melumpuhkan kemampuan militer Iran. Situasi semakin memanas ketika Iran, pada Senin, 16 Juni 2025, menginformasikan kepada mediator Qatar dan Oman bahwa mereka menolak negosiasi gencatan senjata selama terus diserang.
Dampak Keputusan Trump terhadap KTT G7
Kepergian Trump dari KTT G7 sebelum waktunya memicu spekulasi tentang dampaknya terhadap kerja sama internasional dalam mengatasi krisis global. Langkah ini dapat dilihat sebagai sinyal kurangnya komitmen AS terhadap konsensus internasional dalam menghadapi konflik berskala besar. Ke depan, peristiwa ini mungkin akan memengaruhi dinamika hubungan AS dengan negara-negara G7 lainnya. Kepercayaan dan kerja sama mungkin akan terganggu, khususnya dalam isu-isu yang membutuhkan tindakan kolektif.
Peristiwa ini menekankan kompleksitas dan dinamika situasi geopolitik terkini. Ketegangan antara Israel dan Iran, ditambah dengan keputusan Presiden Trump untuk meninggalkan KTT G7, menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan kerja sama internasional dalam mengatasi konflik global. Perlu upaya diplomasi yang intensif untuk meredakan ketegangan dan mencegah eskalasi lebih lanjut. Situasi ini juga menyoroti pentingnya komunikasi dan kolaborasi antar negara untuk mencapai stabilitas regional dan internasional. Langkah-langkah konkret untuk mengurangi risiko konflik dan mempromosikan perdamaian perlu segera diimplementasikan.