AHY Bahas Giant Sea Wall di Forum Bisnis Belanda-Indonesia

Pemerintah Indonesia semakin memperkuat kerja sama dengan Belanda dalam pengembangan infrastruktur strategis. Fokus utama kolaborasi ini adalah pembangunan berkelanjutan dan ketahanan iklim, khususnya di wilayah perkotaan.
Hal ini ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam pertemuan The Netherlands-Indonesia CEO Roundtable Discussion. Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah pimpinan perusahaan dari kedua negara, termasuk 14 perusahaan Belanda yang tergabung dalam Misi Ekonomi Belanda ke Indonesia.
Proyek Tanggul Laut Raksasa: Prioritas Nasional
Pembangunan Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall) di pesisir utara Pulau Jawa menjadi salah satu proyek utama yang dibahas.
AHY menegaskan proyek ini merupakan keharusan, mengingat ancaman penurunan tanah di beberapa wilayah mencapai 10-15 cm per tahun. Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menjadikan proyek ini sebagai prioritas utama.
Belanda telah berperan penting sejak tahap awal proyek. AHY pun mengundang para pelaku usaha Belanda untuk terus berkolaborasi jangka panjang.
Kerja Sama di Proyek Infrastruktur Strategis Lainnya
Selain Giant Sea Wall, peluang kerja sama Indonesia-Belanda terbuka lebar di berbagai proyek strategis lainnya.
Beberapa di antaranya meliputi pengembangan *Smart Cities*, Transit-Oriented Development, program perumahan berkelanjutan, dan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya.
Untuk mempermudah investasi, Kemenko Infra tengah menyiapkan Project Facilitation Office. Lembaga ini akan membantu investor dalam berbagai proses teknis di lapangan.
Project Facilitation Office dan ICI 2025
Pembentukan Project Facilitation Office merupakan tindak lanjut dari International Conference on Infrastructure (ICI) 2025.
ICI 2025, yang diselenggarakan pada 11-12 Juni lalu, menekankan komitmen pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur prioritas nasional.
Baik proyek Giant Sea Wall maupun Project Facilitation Office merupakan bukti nyata dari komitmen tersebut.
Transformasi Ekonomi Indonesia dan Fokus Pembangunan Infrastruktur
Indonesia kini tengah mengalami transformasi ekonomi besar di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dalam beberapa tahun mendatang, dengan fokus pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan produktivitas.
AHY menjelaskan empat fokus utama pembangunan infrastruktur ke depan: ketahanan pangan, energi, dan air; konektivitas untuk menekan biaya logistik; perumahan dan permukiman berkelanjutan; serta ketahanan iklim.
Pertemuan dengan perwakilan Belanda tersebut dianggap sebagai simbol visi dan tujuan bersama antara kedua negara.
Penandatanganan beberapa nota kesepahaman (MoU) dalam forum tersebut menjadi bukti keseriusan Indonesia dan Belanda dalam mempererat kemitraan.
AHY berharap kerja sama ini akan membawa dampak positif bagi masa depan kedua negara.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Menteri Urusan Ekonomi Luar Negeri Belanda, Michiel Sweers, dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen.
Dari pihak Kemenko Infra, hadir Deputi Odo Manuhutu, Deputi Rachmat Kaimuddin, Staf Khusus Menko Merry Riana, dan Tenaga Ahli Menko, Mira Permatasari.