Kota Tangerang: Sulap Sampah Jadi Energi, Unggul di Rakornas KLH

Wali Kota Tangerang, Sachrudin, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengelolaan Sampah Tahun 2025 di Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu, 22 Juni 2025. Ia didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Wawan Fauzi.
Rakornas yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini membahas pengelolaan sampah dan transformasinya menjadi energi. Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai tujuan tersebut.
Pentingnya Kolaborasi dalam Pengelolaan Sampah Menjadi Energi
Menteri Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kerja sama dengan pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat sangat krusial.
Transformasi sampah menjadi energi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Kolaborasi yang solid, mulai dari pemilahan sampah di sumbernya hingga proses akhir, menjadi kunci keberhasilannya.
Komitmen Kota Tangerang dalam Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
Menanggapi arahan Menteri, Wali Kota Sachrudin menyampaikan komitmen Kota Tangerang. Kota Tangerang siap mendukung langkah strategis pengelolaan sampah berkelanjutan.
Kota Tangerang telah memulai inisiatif ini dengan menjalin kemitraan. Kemitraan dengan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk untuk pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) yang digunakan industri semen telah berjalan.
Strategi Pengelolaan Sampah Terintegrasi di Kota Tangerang
Kolaborasi pemerintah daerah dan sektor swasta merupakan kunci. Sistem pengelolaan sampah yang efektif, ekonomis, dan ramah lingkungan akan dibangun melalui kolaborasi ini.
Kota Tangerang akan terus berinovasi dan mengembangkan program pengelolaan sampah terintegrasi. Program ini meliputi penguatan pemilahan sampah di rumah tangga, optimalisasi bank sampah, dan sinergi dengan RT, RW, dan pemangku kepentingan lainnya.
- Penguatan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga.
- Optimalisasi program bank sampah yang ada.
- Sinergi dengan RT, RW, dan seluruh pemangku kepentingan.
Tujuan utama dari program ini adalah mengurangi jumlah sampah. Kota Tangerang menargetkan kontribusi signifikan dalam pengurangan sampah dan pengembangan energi terbarukan sesuai target nasional.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meskipun Kota Tangerang telah menunjukkan kemajuan, masih banyak tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah dari sumbernya.
Namun, potensi pengembangan energi terbarukan dari sampah di Kota Tangerang sangat besar. Kerja sama dengan sektor swasta dapat membuka peluang investasi dan teknologi yang lebih maju.
Keberhasilan pengelolaan sampah menjadi energi bergantung pada komitmen bersama. Komitmen dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan Indonesia yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Keberlanjutan program ini juga bergantung pada inovasi dan adaptasi terhadap teknologi terbaru. Kota Tangerang perlu terus berinovasi dalam mencari solusi pengelolaan sampah yang lebih efisien dan efektif.
Kesimpulannya, Rakornas ini menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengelolaan sampah. Kota Tangerang, dengan komitmen dan langkah-langkah yang telah dilakukan, menjadi contoh yang baik dalam upaya transformasi sampah menjadi energi. Keberhasilan ini membutuhkan kerja sama berkelanjutan dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi serta peningkatan kesadaran masyarakat.