Berita

Sekolah Internasional Jakut Macet? DPRD Cari Solusi!

Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan serius di banyak kota besar, termasuk Jakarta. Di kawasan Kapuk Muara, Jakarta Utara, warga RW 06 mengeluhkan kemacetan yang mereka yakini disebabkan aktivitas antar jemput siswa di dua sekolah internasional ternama.

Kemacetan ini telah mengganggu aktivitas warga sekitar dan menimbulkan keresahan. Pihak berwenang dan sekolah internasional terkait tengah berupaya mencari solusi atas permasalahan ini.

Kemacetan Parah Akibat Antar Jemput Siswa Sekolah Internasional

Warga RW 06 Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara, mengalami dampak buruk akibat kemacetan yang terjadi di sekitar Singapore International School dan Bina Bangsa School. Aktivitas antar jemput siswa kedua sekolah ini diduga menjadi penyebab utama kemacetan tersebut.

Kemacetan terjadi karena kurangnya lahan parkir untuk menampung kendaraan yang mengantar dan menjemput siswa. Akibatnya, jalan raya menjadi tersendat dan hanya menyisakan satu jalur untuk warga sekitar.

Anggota DPRD Jakarta, Bun Joi Phiau, menyatakan telah berupaya menjembatani permasalahan ini. Namun, hingga kini belum ada solusi konkret yang tercapai. Upaya mediasi antara warga dan pihak sekolah masih berlangsung.

Menurutnya, pihak sekolah beralasan lahan tersebut masih milik developer. Namun, hal ini tidak mengurangi kerugian yang dialami warga akibat kemacetan yang berkepanjangan.

Tanggapan Pihak Sekolah dan Upaya Warga Mencari Solusi

Protes warga terhadap pihak sekolah tampaknya belum membuahkan hasil yang signifikan. Pihak sekolah dinilai kurang responsif terhadap keluhan warga mengenai kemacetan yang terjadi.

Warga telah melayangkan protes secara langsung, namun jalan tersebut dianggap masih menjadi tanggung jawab developer. Permasalahan ini pun semakin rumit dan belum menemukan titik terang.

Sebagai bentuk upaya penyelesaian, warga telah mengirimkan surat kepada Gubernur Jakarta, Pramono Anung. Namun hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari pemerintah daerah. Proses pengaduan ini pun masih berjalan.

Ketua RT 17 RW 06, Frans Yogianto Wijaya, mengatakan bahwa kemacetan sangat mengganggu aktivitas warga. Ia berharap agar permasalahan ini segera mendapatkan solusi. Jalan tiga jalur yang dipakai untuk parkir siswa mengakibatkan masalah bagi warga.

Peran Pemerintah dan Solusi Jangka Panjang

Bun Joi Phiau dari PSI mengajukan solusi agar pihak sekolah menyediakan lahan parkir yang memadai untuk aktivitas antar jemput siswa. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan memberikan kenyamanan bagi warga.

Solusi jangka panjang diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini secara menyeluruh. Kerjasama antara pemerintah daerah, sekolah, dan warga sangat penting untuk mencapai solusi yang efektif dan berkelanjutan.

Pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil peran aktif dalam menengahi konflik ini dan memastikan agar peraturan lalu lintas dipatuhi. Langkah tegas diperlukan untuk mencegah terjadinya kemacetan yang berulang.

Ke depan, perencanaan tata ruang yang memperhatikan aspek transportasi dan kebutuhan masyarakat sekitar sekolah perlu diprioritaskan. Hal ini penting untuk mencegah munculnya permasalahan serupa di masa mendatang.

Permasalahan kemacetan di Kapuk Muara ini menyoroti pentingnya perencanaan yang komprehensif dalam pembangunan infrastruktur dan pengelolaan sekolah. Kolaborasi yang baik antara berbagai pihak sangat krusial untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan terbebas dari kemacetan bagi seluruh warga.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button