Nenek Pandeglang Rawat Anak Disabilitas, Rumah Nyaris Roboh
Kehidupan seorang nenek berusia 67 tahun bernama Salimah di Kampung Badur, Desa Rancateureup, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten, menyayat hati. Kehidupannya yang serba kekurangan dan jauh dari perhatian pemerintah menjadi sorotan. Salimah tinggal di rumah tidak layak huni bersama anaknya, Salina (30 tahun), yang penyandang disabilitas.
Keadaan memprihatinkan ini semakin diperparah dengan kenyataan bahwa Salimah mengaku belum pernah menerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. Rumahnya yang terbuat dari kayu dan bambu sudah lapuk dan rusak parah, mengancam keselamatan mereka berdua setiap kali hujan atau angin kencang datang.
Rumah Reot dan Kehidupan Serba Kekurangan
Rumah Salimah yang sudah puluhan tahun dalam kondisi memprihatinkan itu hanya berdinding kayu dan bambu yang lapuk. Kondisi ini memaksa Salimah dan Salina untuk hidup dalam ketakutan, terutama saat musim hujan.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Salimah mengandalkan penghasilan dari mengumpulkan dan menjual buah-buahan seperti pinang dan melinjo yang ia kumpulkan dari kebun. Penghasilannya sangat minim, hanya cukup untuk membeli beras sedikit demi sedikit.
Setiap hari, Salimah harus berjuang keras untuk mendapatkan penghasilan. Ia berjalan mencari buah-buahan di kebun, mengolahnya, dan menjualnya untuk membeli kebutuhan pokok. Proses ini diulang setiap hari demi bertahan hidup.
Minimnya Bantuan dan Harapan akan Perbaikan
Salimah mengaku belum pernah menerima bantuan sosial dari pemerintah. Ia berharap ada uluran tangan dari pemerintah atau pihak lain untuk memperbaiki kondisi rumahnya.
Husen, seorang tetangga Salimah, membenarkan kondisi rumah tersebut dan mengungkapkan keprihatinannya. Ia sering membantu mengevakuasi Salimah dan anaknya saat hujan deras.
Husen juga menambahkan bahwa ia telah beberapa kali mencoba mengajukan bantuan perbaikan rumah untuk Salimah, namun hingga kini belum ada realisasi. Ia pun berharap pemerintah dapat segera memberikan bantuan kepada Nenek Salimah.
Tanggung Jawab Pemerintah dan Peran Masyarakat
Kondisi memprihatinkan yang dialami Salimah dan Salina menjadi cerminan kurangnya perhatian pemerintah terhadap warga miskin dan penyandang disabilitas di daerah tersebut. Perlu adanya evaluasi sistem penyaluran bansos agar tepat sasaran.
Selain peran pemerintah, kepedulian masyarakat sekitar juga sangat penting. Seperti yang dilakukan oleh Husen, partisipasi aktif warga dalam membantu warga kurang mampu perlu terus digalakkan.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kepedulian sosial dan tanggung jawab pemerintah dalam memastikan kesejahteraan warganya, khususnya kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas. Semoga kisah Salimah dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar.
Harapannya, pemerintah dan masyarakat dapat bersinergi untuk membantu Salimah dan Salina agar mereka dapat hidup dengan lebih layak dan terbebas dari ancaman bahaya di rumahnya yang rapuh. Kisah ini juga diharapkan dapat mendorong perbaikan sistem penyaluran bantuan sosial agar lebih efektif dan merata.




